Penembak 2 Demonstran Kasus Jacob Blake Hadapi Banyak Dakwaan di Pengadilan

Catatan pengadilan mengungkapkan bahwa remaja tersangka penembakan fatal dalam protes di Kenosha, Wisconsin, AS, menghadapi banyak tuntutan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Agu 2020, 17:02 WIB
Pengunjuk rasa berbaris di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (24/8/2020). Protes dipicu oleh penembakan Jacob Blake oleh petugas polisi Kenosha sehari sebelumnya. (Rick Wood/Milwaukee Journal-Sentinel via AP)

Liputan6.com, Kenosha- Remaja yang merupakan tersangka penembakan fatal dalam demonstrasi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, menghadapi banyak tuntutan, menurut catatan pengadilan. Kyle Rittenhouse dituduh sebagai tersangka dalam satu insiden penembakan yang terjadi pada malam kerusuhan di Kenosha, awal pekan ini.

Dikutip dari CNN, Jumat (28/8/2020), menurut pihak berwenang, remaja berusia 17 tahun ini dituduh telah menewaskan dua orang dan membuat satu orang terluka parah. 

Sejak penangkapannya pada 26 Agustus, Polisi Antioch mengatakan, remaja asal Antiokhia, Illinois itu dituduh melakukan pembunuhan tingkat satu yang disengaja.

Lalu pada 27 Agustus, beberapa dakwaan lainnya diajukan jaksa terhadap Rittenhouse, yakni satu dakwaan pembunuhan lalai, satu dakwaan percobaan pembunuhan disengaja, dan dua dakwaan yang secara sembrono membahayakan keselamatan.

Selain itu, menurut catatan pengadilan, remaja itu juga dituduh memiliki senjata berbahaya saat berusia di bawah 18 tahun, yang merupakan pelanggaran ringan. Tetapi saat ini, Rittenhouse tetap dalam tahanan Sistem Pengadilan Lake County menunggu ekstradisi ke Wisconsin, menurut polisi Antioch.

Rittenhouse adalah mantan anggota program kadet polisi pemuda yang menyukai senjata, menurut profil polisi.

Di Grayslake, Illinois, yang berlokasi sekitar 10 mil dari Antioch dan 30 mil dari Kenosha, Kepala Polisi Phillip L. Perlini menerangkan bahwa tersangka dalam penembakan itu adalah mantan Kadet Keamanan Umum. Program yang dideskripsikan secara online itu menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi karir dalam penegakan hukum  kepada kaum muda.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Konten Media Sosial

Polisi berdiri dekat truk sampah yang terbakar saat protes di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (24/8/2020). Protes dipicu oleh penembakan Jacob Blake oleh petugas polisi Kenosha sehari sebelumnya. (AP Photo/Morry Gash)

Namun, kepala departemen mengatakan tidak dapat berkomentar lebih lanjut, dengan usia Rittenhouse dan undang-undang negara bagian. 

Dalam rilis berita, polisi Antioch mengatakan bahwa remaja itu ditangkap pada 26 Agustus dan didakwa melakukan pembunuhan yang disengaja tingkat 1. usai menyerahkan diri di markas polisi.

Insiden yang melibatkan tersangka remaja itu terjadi di tengah protes atas penembakan polisi terhadap Jacob Blake, seorang pria kulit hitam berusia 29 tahun.

Para korban dalam insiden penembakan pada malam itu, diidentifikasi sebagai seorang individu berusia 26 tahun asal Silver Lake, Wisconsin, dan yang lainnya berusia 36 tahun dari Kenosha.

Berdasarkan sebuah video yang beredar di media sosial. menunjukkan seseorang dengan senjata tengah berlari di jalan, diikuti oleh kerumunan.

Orang itu lalu tampak berada ditanah dan mulai menembak, dengan beberapa suara tembakan yang terdengar.

Dalam akun media sosial yang diyakini milik tersangka, terdapat konten yang menggambarkan seorang pemuda kulit putih dengan ketertarikan pada senjata yang mendukung "Blue Lives Matter" dan Presiden Donald Trump.

Beberapa detik dalam klip itu, menunjukkan sudut pandang seseorang yang membawa senapan panjang dan pengumuman polisi dapat terdengar melalui pengeras suara.

Adapun sebuah video yang juga diposting di laman TikTok, di mana individu terlihat mengambil bagian dalam latihan target dan merakit senapan panjang.

 


Bantuan Mewakili Warga

Pasukan Garda Nasional menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa saat protes di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (24/8/2020). Protes dipicu oleh penembakan Jacob Blake oleh petugas polisi Kenosha sehari sebelumnya. (Rick Wood/Milwaukee Journal-Sentinel via AP)

Tak hanya itu, Rittenhouse juga memposting video pendek dari rapat umum Trump awal tahun ini di Des Moines, Iowa, di salah satu laman TikTok miliknya.

Namun, tidak ada cuplikan yang menunjukkan Presiden Trump  dalam video tersebut.

Sementara itu, penasihat Trump yang akan pergi Kellyanne Conway, menanggapi laporan terkait kehadiran Rittenhouse di rapat umum Trump.

Ia menyatakan, bahwa Gedung Putih "tidak bertanggung jawab atas perilaku pribadi orang-orang yang pergi ke demonstrasi."

Sheriff Kenosha County, David Beth mengatakan dalam konferensi pers pasca penembakan, bahwa ia telah menerima permintaan dari anggota masyarakat untuk mewakilkan warga untuk membantu polisi dalam menanggapi protes.

"Begitu saya mewakilkan seseorang, mereka termasuk dalam Konstitusi negara bagian Wisconsin," jelas Sheriff Beth.

Sheriff tersebut juga menyampaikan bahwa mewakilkan warga akan menjadi tanggung jawabnya, kabupaten, dan negara bagian.

Merujuk pada tersangka yang ditangkap karena penembakan itu, Beth menerangkan, "Sebuah kelompok menginginkan saya untuk mewakili orang-orang yang membawa senjata, orang ini membawa senjata".

Jaksa Agung Wisconsin, Josh Kaul dalam pernyataannya, mengecam kekerasan tersebut.

"Sementara dua orang yang tewas dan orang yang terluka oleh tembakan belum diidentifikasi, kami memikirkan masa depan mereka yang hancur dan teman-teman serta keluarga mereka yang harus hidup dengan kesedihan yang luar biasa ini," kata Kaul, dalam pernyataan itu. 

Ia juga menyerukan "warga bersenjata berat, pelaku pembakaran, dan oportunis lainnya" yang datang ke Kenosha untuk "memacu kekacauan" agar pergi.

"Jika mereka yang terlibat dalam kekerasan dan perusakan properti percaya bahwa mereka mencapai tujuan yang lebih luas, mereka salah," ujar Kaul.

Menurut laporan CNN, tampak kata Blue Lives Matter tercantum dalam profil Facebook Rittenhouse bio TikTok-nya.

Dia mengatakan dalam sebuah postingan pada 22 Desember 2018, bahwa untuk ulang tahunnya dia meminta sumbangan untuk sebuah organisasi nirlaba yang disebut, "Humanizing the Badge".

Postingan itu tampak bersama dengan postingan lainnya yang mengatakan bahwa kelompok tersebut berusaha untuk "menjalin hubungan yang lebih kuat antara penegak hukum, petugas dan komunitas yang mereka layani."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya