Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto melaporkan perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada DPR RI. Opini tersebut untuk laporan keuangan Kementerian Perdagangan tahun buku 2019. Dengan begitu ini tahun kesembilan Kemendag memperoleh opini WTP.
"Raker kali ini membahas laporan keuangan Kementerian Perdagangan tahun 2019 dan progress realisasi anggaran tahun 2020. Laporan keuangan Kementerian Perdagangan mendapatkan opini WTP dari BPK RI selama sembilan tahun berturut-turut," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (28/8).
Advertisement
Hal itu dilihat dari capaian realisasi anggaran yang tercatat sebesar 89,09 persen dari total pagu sebesar Rp 3,64 triliun. Menurut Agus, Kementerian Perdagangan berhasil mencapai 8 dari 11 indikator kinerja utama (IKU) sasaran strategis tahun 2019.
Delapan IKU tersebut yaitu koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) antarwilayah, koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antarwaktu, peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional, persentase barang produksi dalam negeri yang diperdagangkan di toko swalayan.
Kemudian, indeks perlindungan konsumen niaga (IPKN), pertumbuhan nilai resi gudang yang diterbitkan secara kumulatif, persentase ketaatan pelaku usaha dalam tertib niaga, dan kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor.
Sedangkan, tiga IKU lainnya yaitu pertumbuhan volume transaksi perdagangan berjangka komoditas, pertumbuhan ekspor nonmigas, dan pertumbuhan ekspor jasa masih memerlukan upaya dan kerja keras untuk mencapainya, khususnya di masa pandemi Covid-19.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Revitalisasi Infrastruktur
Mengingat pandemi ini telah membawa dampak negatif terhadap perekonomian nasional dan global. Terlebih, belum optimalnya realisasi anggaran Kementerian Perdagangan dikarenakan adanya anggaran pembangunan atau revitalisasi infrastruktur perdagangan yaitu pasar rakyat, gerai maritim, dan gudang yang masih dalam proses pengerjaan. Juga, adanya penyesuaian kembali pelaksanaan beberapa agenda kegiatan seperti sidang internasional dan pameran luar negeri.
"Capaian sasaran strategis Kementerian Perdagangan hingga akhir triwulan II 2020 masih berada pada arah yang seharusnya (on the right track) meskipun menghadapi tantangan pandemi Covid-19," ucapnya.
Oleh karenanya, Kementerian Perdagangan akan terus berupaya mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan, serta penyerapan anggaran. Hal itu bertujuan agar sasaran strategis dan indikator kinerja dapat tercapai sesuai target pada akhir tahun 2020.
"Kami menegaskan kembali komitmen Kementerian Perdagangan untuk menjadi lembaga Negara yang transparan, akuntabel, dan turut serta mewujudkan tata kelola yang sederhana dan efisien," pungkasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement