Ahli Kementerian ESDM: Letusan Lumpur Panas Kesongo Bawa Gas Hidrokarbon

Letusan lumpur panas Kesongo terjadi berulang-ulang dan membuat warga di sekitar lokasi menjadi khawatir.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 09 Okt 2020, 13:00 WIB
Penampakan kawah lumpur panas Kesongo, Blora, dilihat dari ketinggian. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Peristiwa meletusnya kawah berlumpur panas di Kesongo kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bikin heboh warga sekitar. Bagaimana tidak, letusan lumpur panas yang mengeluarkan gas hidrokarbon itu terjadi berulang kali.

Kepala Seksi Energi Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan Provinsi Jawa Tengah, Sinung Sugeng Arianto menyebut, kawah lumpur yang menyembur keluar ke permukaan adalah kerak bumi yang diibaratkannya seperti letusan gunung api.

"Perbedaannya letusan gunung mengeluarkan lahar (magma). Sedangkan Kesongo mengeluarkan lumpur," kata Sinung kepada Liputan6.com, Jumat (28/8/2020).

Menurutnya, pengamatan sementara sejumlah senyawa gas yang dikeluarkan Kesongo mengandung metan, hidrokarbon, sulfur, dan belerang.

"Kami belum bisa menentukan secara pasti yang mendominasi karena tidak membawa gas detektor. Cuma mengandalkan indera penciuman," katanya.

Sinung menyebut, lokasi letusan berada jauh dari pemukiman dan gas bisa di netralisir oleh angin. Sebab, apabila gas sulfur (H2S) dalam kinsentrasi tinggi, maka akan berbahaya bagi penduduk.

"Karena gas sulfur sifatnya mencemari dan beracun," ungkapnya

Sementara itu adanya gas Hidrokarbon, katanya, bisa diketahui dari jenis material yang dimuntahkan Kesongo.

"Seperti jenis batuan sill yang masih berwujud lempung serpih. Sill itu adalah sosrok dari hidrokarbon untuk rembesan minyak,” katanya.

Menurut Sinung, potensi hidrokarbon di Kesongo merupakan formasi Tuban berada di atas formasi Ngujung di bawah Formasi Tawun, yang di dalamnya terdapat sedimentasi batuan sill dan ada yang masih berwujud lumpur.

Batuan sill sendiri, kata dia, merupakan perubahan dari barang organing zaman dulu.

"Yang berwujud lumpur ini, karena dimendapat tekanan dari gas-gas yang dihasilkan, sehingga terdorong keluar, melalui retakan retakan tanah," kata Sinung.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Kata Pertamina

Pihak Pertamina EP Asset Field Cepu, menyatakan kesiapannya untuk ikut serta membantu pemerintah dalam menangani letusan lumpur panas di Kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Kautsar Restu Yuda mengungkapkan, pihaknya sudah mengecek lokasi letusan kawah lumpur panas Kesongo bercampur dengan gas.

"Melihat kondisinya, secara lokasi jauh dari fasilitas produksi atau kegiatan sumur Pertamina EP," ujar Restu saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/8/2020).

Meski begitu, kata dia, pihaknya belum menerima laporan dari tim produksi yang saat ini berada di lapangan. Restu bilang, belum tahu pasti penyebab semburan tersebut.

"Arahan dari pemerintah setempat supaya ikut menangani, kami siap. Tentu saja sesuai kompetensi kami," katanya.

Viralnya video kawah lumpur panas Kesongo bikin heboh jagat maya dan tidak sedikit media masa maupun media sosial yang merepostnya. Letusan berulangkali terjadi di KPH Randublatung terletak di Petak 141 RPH Padas BKPH Trembes itu.

Sejauh ini, menurut pernyataan yang muncul dan menjadi tutur cerita di masyarakat Blora, 30 tahun terakhir dalam sejarah Kesongo, baru kali ini terjadi letusan terbesar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya