Liputan6.com, Jakarta - PT Central Data Technology (CDT) sebagai penyedia solusi IT dan salah satu anak perusahaan CTI Group hadir dengan inovasi baru dalam masa new normal ini. Bekerja sama dengan Avnos, CDT menghadirkan infrastruktur dengan inovasi baru.
Kini CDT hadir dengan mekanisme discovery untuk perusahaan, menyediakan visibilitas otomatis untuk seluruh lingkungan perusahaan, baik on dan off premise, cloud, dan hybrid data center.
Solusi ini hadir sebab bekerja jarak jauh sudah menjadi salah faktor penting demi kelangsungan bisnis dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karenanya, diperlukan adopsi teknologi Internet of Things, kecerdasan buatan, dan platform digital untuk mendukung aktivitas pekerjaan.
"Tidak bisa dimungkiri transformasi digital sedang dalam masa percepatan di masa New Normal ini dan itulah yang membuat CDT berfokus menjadi IoT, AI & Digital Platform Business Group," tutur Presiden Direktur CDT, Lugas Satrio dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga
Advertisement
Namun, menurut Lugas, dengan jaringan tradisional yang berkembang lebih luas dari lingkungan on-premise, perusahaan tidak boleh berisiko kehilangan visibilitas. Untuk itu, cara baru diperlukan untuk perusahaan menemukan dan menjaga visibilitas tersebut.
Terlebih, pekerjaan jarak jauh mengandalkan penggunaan perangkat off-premise, sehingga jaringan saat ini memiliki arti baru bagi pengguna yang bekerja di luar jangkauan perusahaan. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menjaga visibilitas dari aktivitas off-premise.
Oleh sebab itu, dengan mekanisme discovery dan visibilitas yang unik yang dihadirkan Avnos, perusahaan mempercayai jaringan mereka sendiri yang sudah dilengkapi dengan visualisasi yang canggih.
"Avnos Discovery dan Visibility merupakan modul yang membuat perusahaan memiliki visibilitas berkelanjutan untuk semua perangkat, di mana pun mereka berada," tutur CEO & Co-Founder Avnos, Ivan Goh. Adapun strategi tiga cabang Avnos yang tersedia dalam satu platform, yakni Discovery, Visibility, dan Enforcement.
CTI IT Infrastructure Summit 2020 Ajak Pelaku Bisnis Terapkan Teknologi Platform
Belum lama ini, PT Computrade Technology International (CTI Group) baru saja menggelar konferensi dan seminar infrastruktur TI bertajuk "CTI IT Infrastructure Summit 2020" di Jakarta.
Mengusung tema "Platform Revolution: Technology Foundation for Digital Business", CTI IT Infrastructure Summit antara lain menghadirkan CEO General Electric Indonesia, Handry Satriago sebagai pembicara. Dia berbagi kisah perjalanan General Electric membangun GE Digital dan menciptakan platform Predix.
Turut hadir sebagai pembicara di acara itu Senior Director, South East Asia, Taiwan and Hong Kong/Macau, Product Category, Asia Pacific and Japan, Arub, Hewlett Packard Enterprise Justin Chiah, serta CTO IBM Indonesia, Panji Wasmana.
Diskusi panel di konferensi ini juga membahas bagaimana teknologi platform membuka peluang baru di dunia bisnis digital. Terlibat di diskusi yang dipandu oleh praktisi TI juga Rektor Universitas Pradita, Prof. Richardus Eko Indrajit itu adalah CTO Liveperson Alex Spinelli, CTO Dana Indonesia Norman Sasono, dan Digital & Emerging Tech Partner Ernst & Young, Hery Atmadja.
"Teknologi platform sudah tidak asing lagi bagi kita seperti Operating System, Computing, Database, Storage, API dan lain-lain. Namun, di Indonesia sendiri, istilah platform masih identik dengan perusahaan digital native atau startup seperti Gojek, DANA, atau Traveloka," ujar Direktur CTI Group, Rachmat Gunawan dalam keterangannya.
Padahal, kata Rachmat, perusahaan yang sudah lama berdiri juga bisa turut serta dalam tren penggunaan platfom.
"Ketika perusahaan mengalihkan fokus dari produk ke platform, mereka bisa memanfaatkan inovasi ekosistem tersebut dan mengubah pesaing menjadi mitra dan melengkapi sumber daya perusahaan lain. Namun tentunya banyak pertanyaan yang akan muncul beserta tantangan baru bagi para pebisnis perusahaan lama tersebut," tutur Rachmat.
Atas dasar itulah CTI IT Infrastructure Summit mengumpulkan para ahli di bidangnya dan pelaku bisnis profesional yang sudah berpengalaman menerapkan teknologi platform untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Advertisement
Teknologi Intelligent Edge
Laporan McKinsey pada 2019 menyebutkan lebih dari 30 persen aktivitas ekonomi global (sekitar USD 60 triliun) mampu dimediasi oleh digital platform hingga 2025.
Namun, diperkirakan baru 3 persen dari perusahaan yang sudah lama berdiri yang telah mengadopsi teknologi itu. Oleh karena itu, para pebisnis diharapkan untuk dapat memahami teknologi platform guna memaksimalkan operasional bisnisnya.
"Dengan teknologi Intelligent Edge, setiap organisasi bisa memberikan hasil bisnis maksimal karena perusahaan dapat menggunakan teknologi untuk menciptakan pengalaman pengguna lebih cepat, lebih dinamis dan personal," tutur Justin Chiah.
CTI IT Infrastructure Summit 2020, lanjut Justin, menghadirkan kesempatan untuk memotivasi perusahaan-perusahaan untuk mengadopsi teknologi platform dengan wawasan dan jaminan berbasis AI terintegrasi.
"Ini dapat membantu pelanggan menyederhanakan, mengamankan, dan mempercepat jaringan dan infrastruktur untuk mendapatkan daya saing di pasar," kata Justin lebih lanjut.
(Dam/Why)