Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo mencatat ada tambahan tiga pasien positif COVID-19 pada Jumat, 28 Agustus 2020.
Bupati Ponorogo Ipong MS menuturkan, tambahan pasien positif COVID-19 itu antara lain warga Ponorogo berusia 80 tahun memiliki riwayat sakit jantung disertai hasil rontgent pneumoni, dan hasil PCR positif.
Kemudian ada warga Balong berusia 41 tahun. Pasien melakukan tes PCR untuk keperluan persyaratan kerja dan hasil positif COVID-19. "Sedang dilakukan tracing terhadap pasien tersebut,” ujar Ipong, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020).
Selanjutnya warga Ponorogo berusia 78 tahun dan memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, ada dua pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19. "Hari ini Alhamdullilah terdapat dua pasien dinyatakan sembuh. Pasien Jenangan dan Babadan,” ujar dia.
Adapun perkembangan data COVID-19 di Ponorogo per 28 Agustus 2020, pasien dinyatakan sembuh 221 orang, meninggal delapan orang, isolasi 32 orang. "Total 261 orang,” kata Ipong.
Dari total 261 kasus itu antara lain dari kelompok kasus Gontor 2 sebanyak 86 orang, riwayat Surabaya 26 orang (sembuh 20 dan meninggal 3), Temboro 13 orang (sembuh 13 orang), Ronowijayan 1 sebanyak 13 orang (sembuh 13 orang), Ronowijayan 2 sebanyak tujuh orang (sembuh tujuh orang).
Kemudian di PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh delapan orang), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh empat orang), dan lain-lain 104 orang (sembuh 70 dan meninggal lima orang).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Warga Diminta Patuh Protokol Kesehatan
Ipong menuturkan agar masyarakat tetap waspada dengan saling menjaga, saling peduli dan melindungi. Langkah dilakukan seperti saat beraktivitas di luar rumah dengan menyiapkan beberapa helai masker kain, memakai masker dengan benar dan tepat, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.
Selain itu juga meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira, berpikir positif, makan dengan makanan bernutrisi dengan istirahat cukup, menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan terutama jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah. "Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah Swt," ujar dia.
Kemudian meningkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah, aktifkan peran Satgas COVID-19 yang ada di desa dan kelurahan untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan di lingkungannya.
Kemudian jika terpaksa harus tetap bekerja dan melakukan kegiatan di luar rumah untuk tidak bersentuhan dengan anggota keluarga lain sebelum mandiri. Segera mencuci pakaian dan masker dengan deterjen.
"Jangan menggantung pakaian dan masker yang telah dipakai di luar rumah," ujar dia.
Selanjutnya bersihkan handphone, tas, benda lain yang dibawa dari luar dengan disinfektan.
Advertisement