Liputan6.com, Jakarta - Pasca dideklarasikannya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Korneles Galanjinjinay memastikan gerakan KAMI murni gerakan moral dan bukan merupakan gerakan inskonstitusional.
Korneles Galanjinjinay yang juga deklarator KAMI bersama beberapa tokoh bangsa seperti Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung dan lain-lain, mempertegas bahwa KAMI itu murni gerakan moral bersama tokoh-tokoh bangsa untuk melakukan check and balances pemerintahan. Dan di KAMI banyak tokoh bangsa dari berbagai latar belakang agama, suku dan ras serta antar golongan. Karena itu, KAMI menunjukan keberagaman ke-Indonesiaan.
Advertisement
“Kehadiran saya sebagai anak bangsa dan posisinya sebagai pemimpin mahasiswa sehingga tanggung jawab saya adalah menjalankan fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial, agent of change dan moral force untuk bersama-sama tokoh bangsa mengontrol pemerintahan mengambil kebijakan pro terhadap rakyat,” kata Korneles dalam keterangannya, Jumat (28/8/2020).
Ketua Umum PP GMKI ini tegaskan, KAMI bukanlah organisasi terlarang, bukan organisasi yang bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Sehingga gerakan ini murni gerakan moral untuk mengkritisi pemerintah secara positif untuk pembangunan bangsa.
Dan apabila ke depan KAMI bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, maka dirinya yang paling depan melawan KAMI.
Korneles juga menyampaikan bahwa kehadirannya dalam KAMI sebagai aktivis mahasiswa yang bisa menyalurkan pikiran kritis dan juga memastikan bahwa organisasi ini bukan organisasi inskonstitusional.
“Kehadiran saya sebagai pemimpin mahasiswa bisa menjadi penyeimbang positif dalam menyalurkan pikiran kritis melalui KAMI sebagai gerakan bersama memberikan kritikan terhadap pemerintah sehingga kebijakan yang diambil tidak merugikan rakyat. Oleh Karena itu kita tetap konsisten dengan cita-cita awal KAMI yaitu KAMI berjalan sesuai koridor konstitusi, berjuang untuk kepentingan rakyat kecil, mengupayakan keadilan dan perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Kawal Pemerintah
Lanjut korneles, sebagai gerakan mahasiswa harus terus mengawal dan mengkritisi berbagai persoalan bangsa. Selain itu, ada juga juga fenomena buzzer yang sebenarnya lebih banyak merusak reputasi Presiden Jokowi dalam pembangunan. Buzzer-buzzer tersebut sebenarnya tidak mengerti demokrasi seharusnya ditertibkan.
“Pak Jokowi ini orang baik. Niat Pak Jokowi sangat baik membangun bangsa ini, tapi ada orang-orang jahat disekitar Pak Jokowi yang harus kita kawal dan kritik agar tidak menghalangi ketulusan Pak Jokowi membangun bangsa ini,” tegasnya.
Dia pun melanjutkan, tidak bisa dipungkiri juga bahwa pembangunan yang dilakukan Jokowi sangat agresif dalam mengejar pembangunan infrastruktur dengan membangun jalan tol. Namun pembangunan tersebut mengorbankan banyak lahan pertanian yang membuat petani kehilangan pekerjaan dan menyebabkan pengangguran.
Advertisement