Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku merasakan tubuhnya pegal usai menjalani uji klinis vaksin fase tiga COVID-19 Sinovac. Rasa pegal itu, jelas Ridwan, dirasakan dalam 30 menit jangka waktu pemantauan reaksi awal vaksinasi.
Menurut Ridwan hal tersebut tidak dirasakan Kepala Polisi Jawa Barat Rudy Sufahriadi, Panglima Daerah Militer III Siliwangi Nugroho Budi Wiryanto dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa. Ridwan menduga hal itu akibat pejabat daerah Jawa Barat lain memiliki kondisi fisik yang lebih terjaga.
Advertisement
“Secara umum sebenarnya seperti kita waktu kecil. Ya mungkin terasanya hanya 10 - 30 menit pertama, berikut - berikutnya ini yang saya belum bisa prediksi. Feeling kami sih optimis tidak banyak masalah karena dari laporan selama ini juga yang sudah - sudah, di minggu - minggu sebelumnya tidak ada indikasi - indikasi yang mengkhawatirkan. Hanya melihat pola yang sama, maka kami pun akan mengalami hal yang sama,” ujar Ridwan di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Bandung, 28 Agustus 2020.
Ridwan mengatakan secara keseluruhan proses uji klinis vaksin COVID-19 dijalani selama dua jam. Dalam durasi itu terdiri dari pengambilan darah, pemeriksaan bagian paru - paru dan terakhir dilakukan vaksinasi dalam dosis tertentu.
Ridwan bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi disuntikkan vaksin di bagian atas lengan kiri. Sementara untuk Kepala Polisi Daerah Jawa Barat di bagian atas lengan kanan.
“Testimoni pribadi saya agak pegal-pegal, agak nyut-nyutan selama lima menit. Tapi kalau beliau - beliau lebih kuat jadi tidak mengalami hal yang sama. Tapi untuk saya hanya berlangsung lima menit, setelah itu terlihat normal meski terasa mati rasa disebelah kiri,” ucap Ridwan.
Usai seluruh proses uji klinis vaksin, seluruh pejabat daerah itu diharuskan menunggu selama 30 menit. Hal itu guna mengetahui reaksi awal dampak vaksinasi.
Saksikan juga video berikut ini:
Memantau Kondisi Kesehatan dalam 14 Hari
Para relawan kembali mesti menyadari bila ada perubahan dalam dirinya. Hal tersebut dituliskan dalam kartu selama 14 hari ke depan.
“Dalam kartu itu kami harus mengisi melaporkan kondisi kesehatan dan beserta anomali jika ada kenaikan suhu tubuh tiba-tiba. Kemudian ada sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan apabila terjadi, dari gejala yang cukup ringan sampai yang agak berat,” tutur Ridwan.
Rencananya penyuntikan uji coba vaksin COVID-19 yang kedua untuk empat pejabat daerah tersebut akan dilaksanakan pada 14 September mendatang. Lokasinya masih tetap di Puskesmas Garuda.
Advertisement