Tak Hanya untuk Masakan, Ini 10 Manfaat Lain Garam yang Belum Banyak Orang Tahu

Berikut kegunaan lain dari garam yang belum banyak diketahui sebagian orang.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 02 Okt 2020, 10:00 WIB
ilustrasi garam bisa membuat pipi tirus/pexels

Liputan6.com, Jakarta - Garam merupakan bumbu andalan yang harus ada pada setiap sajian makanan.Tanpa rasa khasnya yang asin, masakan tentu akan terasa hambar. Hal ini yang menyebabkan garam tak pernah terlewatkan untuk penyedap dan penikmat makanan.

Meski begitu, mengonsumsi garam yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan tubuh. Sebuah penelitian juga menyatakan 99 persen populasi di dunia mengonsumsi garam melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh mereka.

Dari hasil penelitian tersebut, tentu menyadarkan Anda untuk mengurangi jumlah penggunaannya. Lebih baik Anda mencegah dampak yang ditimbulkan dengan mengalihkannya demi keperluan lain. Salah satunya ialah sebagai media yang dapat membersihkan perlengkapan rumah.

Penasaran apa saja kegunaan garam untuk kehidupan sehari-hari? Berikut manfaat lain dari garam yang belum banyak orang tahu, dikutip dari Brightside:

1. Mendinginkan Minuman dengan Cepat

Air garam dapat menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan kulit

Butiran-butiran garam dapat dijadikan media yang mampu mempercepat pendinginan. Bahan yang dibutuhkan untuk proses pendinginan yakni air dan es.

Cara mengolahnya, pertama Anda masukkan ketiga bahan ini ke dalam wadah. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan bahan-bahan lain yang diinginkan. Lalu, diamkan 5 menit, minuman menyegarkan siap melepas dahaga Anda.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


2. Mencegah Salju Berubah Menjadi Es

Ilustrasi salju. (dok. Josh Hild/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Tips ini cocok untuk Anda yang tinggal di negara yang memiliki musim salju. Siapkan garam dalam genggaman tanganmu dan lemparkan pada tumpukan bongkahan salju.

Adanya garam di atas permukaan salju mencegah terjadinya balok es karena titik beku air menurun. Penurunan titik beku bergantung pada jumlah genggaman garam yang Anda taburkan. Normalnya, dari suhu 32°F turun hingga 14°F.


3. Membersihkan Bunga Sintesis

Letakkan bunga anyelir di dapur. Selain untuk mempermanis, ia juga bisa membuat suasana hati membaik. (Foto: pixabay.com)

Debu-debu halus yang hinggap di permukaan kelopak bunga dapat tersapu bersih dengan mengaplikasikan garam kasar. Dengan mudahnya, debu-debu tersebut tersangkut pada garam.

Caranya siapkan kantong plastik sebagai wadahnya dan tuangkan garam sekucupnya ke dalamnya. Kemudian, masukkan bunga dan kocok bersamaan dengan garam kasar.


4. Mencegah Noda Hitam pada Cerobong Asap

Ilustrasi cerobong asap (Pixabay)

Ketika musim dingin tiba, kamu pasti akan merasa kedinginan. Agar tetap hangat, Anda tentu menyalakan api unggun. Dan setelahnya, Anda akan dibuat jengkel dengan noda hitam yang menebal pada cerobong asap.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu meletakkan segenggam garam pada tumpukkan kayu bakar. Selain mengurangi timbunan jelaga, tambahan garam di dalamnya juga dapat menghilangkan bau bakaran.


5. Bahan Pembuat Adonan Mainan

Play-Doh. (Creative Commons)

Demi menyenangkan buah hati Anda, sebagai orang tua Anda tentu seringkali memberikan mereka mainan. Guna menghemat pengeluaran, Anda bisa mengajak anak Anda membuat mainannya sendiri yang teksturnya menyerupai plastisin.

Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu 3 gelas tepung, segelas garam, 2-5 sendok minyak, dan segelas air. Setelah keempat bahan disiapkan, uleni semua bahan ke dalam satu wadah sampai tercampur dan tambahkan perwarna.

Jika teksturnya terlalu keras, Anda bisa tambahkan air. Anda juga bisa tambahkan tepung agar adonan tidak terlalu lembek. Dengan begitu mainan siap dibentuk.

Sisa-sisa adonan bisa Anda simpan di dalam lemari es atau plastik kemasan yang tertutup (ziploc). Hal ini untuk mencegah adonan mengeras.


6. Membersihkan Mesin Cuci

Simak beberapa cara alami dalam membersihkan mesin cuci.

Perpaduan garam dan cuka adalah solusi tepat membuat mesin cuci Anda tampak kinclong. Cara mengaplikasikannya dengan menggosokkan campuran tersebut yang sudah menjadi pasta ke seluruh permukaan drum mesin cuci. Lalu, tuangkan air sedikit demi sedikit untuk menghilangkan sisa pasta yang menempel. Usai membersihkan, keringkan dan hasil tampak berkilau seperti layaknya mesin cuci baru.


7. Membersihkan Noda di Kayu

Ilustrasi meja konsol. (dok. Dekoruma/Liputan6.com)

Seringkali kita mendapati jejak noda pada barang furnitur yang sulit dihilangkan. Percampuran garam dan minyak zaitun dapat menghapus noda-noda ke kondisi seperti semula.

Pengaplikasiannya dengan menuangkan minyak dan garam pada permukaan kayu. Lalu, mengelapnya dengan kain dan gosok hingga noda menghilang. Dijamin perabotan kesayangan Anda jadi bersih.


8. Menghapus Noda Keringat

Selama masa puber, kelenjar keringat jadi lebih aktif.

Derasnya keringat yang membasahi permukaan kulit mencerminkan Anda baru saja melakukan aktivitas berat. Tak jarang noda kekuning-kuningan yang berasal dari keringat Anda menjiplak pada pakaian yang digunakan. 

Untuk menghilangkannya, basahi pakaian dan langsung tuangkan garam ke seluruh noda yang ada. Kemudian rendam selama 12 jam. Dan esok paginya, Anda bisa mulai mengucek, mencuci, dan membilas pakaian tersebut hingga bersih.


9. Mencegah Kram

Penyebab Tak Terduga Kaki Kram Saat Tidur

Cara ini terbukti ampuh pada petenis profesional, Rafael Nadal ketika kram menyerangnya. Dirinya meminum sedikit air dengan garam, tetapi tips ini tidak melulu jadi solusi utama. Ini bisa saja membantu jika kram diakibatkan karena perubahan pola makan atau bagi Anda yang berkeringat. Peristiwa tersebut menandakan bahwa kandungan pada tubuh di bawah batas normal yang menyebabkan kram bisa terjadi tiba-tiba.


10. Sapu Jadi Tahan Lama

Ilustrasi sapu. (dok. foto Engin Akyurt/Unsplash)

Sebelum menggunakan sapu baru, ada baiknya Anda terlebih dahulu merendam bulu-bulu ijuk dalam larutan garam selama beberapa menit. Berkat langkah ini sapu Anda dapat lebih awet. Sayangnya, tips ini hanya berlaku pada sapu yang berbahan dasar jerami bukan bulu sintesis.

 

Penulis 

Ignatia Ivani 

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya