Grafiti bertuliskan "Polisi anti huru hara" di dinding di Minsk (25/8/2020). Belarusia sedang menghadapi krisis politik yang tidak terduga dengan demonstran membanjiri jalan-jalan selama lebih dari dua minggu menuntut pengunduran diri pemimpin otoriter Alexander Lukashenko. (AFP/Sergei Gapon)
Seorang pria berjalan melewati sebuah tulisan bertuliskan "Pergi!" cat semprot di dinding di Minsk (13/8/2020). Alexander Lukashenko mengklaim dirinya menang pada masa jabatan keenam dalam pemilihan yang disengketakan pada 9 Agustus. (AFP/Sergei Gapon)
Para wanita menjual buah-buahan dan sayuran di samping tulisan "09.08.20 (tanggal pemilihan) lelah!" cat semprot di dinding di Minsk (25/8/2020). Belarusia sedang menghadapi krisis politik yang tidak terduga menuntut pengunduran diri pemimpin otoriter Alexander Lukashenko. (AFP/Sergei Gapon)
Seorang pria berjalan di halaman aspal yang dilukis dengan tulisan "Kebebasan! 3%", mengacu pada Alexander Lukashenko, yang dijuluki "Sasha 3 persen" dalam ejekan pada peringkat populernya yang seharusnya rendah, di Minsk (25/8/2020). (AFP/Sergei Gapon)
Seorang pria berjalan melewati sebuah tulisan bertuliskan "Pergi!" yang dicat dengan cat baru di dinding sebuah bangunan di Minsk (25/8/2020). Alexander Lukashenko mengklaim dirinya menang pada masa jabatan keenam dalam pemilihan yang disengketakan pada 9 Agustus. (AFP/Sergei Gapon)
Gambar pemimpin otoriter Alexander Lukashenko terlihat di poster iklan di Minsk (11/8/2020). Belarusia sedang menghadapi krisis politik yang tidak terduga menuntut pengunduran diri pemimpin otoriter Alexander Lukashenko. (AFP/Sergei Gapon)
Sebuah prasasti bertuliskan "1942 = 2020 Polisi anti huru hara = fasis" terlihat dicat dengan cat semprot di dinding di Minsk (25/8/2020). Alexander Lukashenko mengklaim dirinya menang pada masa jabatan keenam dalam pemilihan yang disengketakan pada 9 Agustus. (AFP/Sergei Gapon)