Pentingnya Kolaborasi Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat untuk Bangun Pendidikan ABK

Dosen STKIP PGRI Ponorogo Dr. Ririen Wardiani, M.Pd. menerangkan pentingnya kolaborasi SKM (Sekolah Keluarga Masyarakat) dalam Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) beserta konsep dan aplikasinya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Sep 2020, 10:00 WIB
pendidikan anak di era digital | pexels.com/@august-de-richelieu

Liputan6.com, Jakarta Dosen STKIP PGRI Ponorogo Dr. Ririen Wardiani, M.Pd. menerangkan pentingnya kolaborasi SKM (Sekolah Keluarga Masyarakat) dalam Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) beserta konsep dan aplikasinya.

Menurutnya, kolaborasi diperlukan karena peran keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama. Sedangkan, peran sekolah membantu keluarga agar pelaksanaan pendidikan lebih sistematis dan efektif.

"Tidak semua kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi oleh sekolah maupun keluarga. Kerjasama keluarga dengan satuan pendidikan mutlak diperlukan," ujarnya dalam webinar Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI), Kamis (27/8/2020).

Ia menambahkan, sekolah wajib mendorong kemitraan dan pelibatan keluarga dalam memajukan pendidikan anak. Dengan kata lain, harus ada akses komunikasi yang baik di antara pihak-pihak terkait.

Simak Video Berikut Ini:


Arti Kolaborasi

Menurut Ririen, kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, di dalamnya terdapat aktivitas untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

“Kolaborasi itu artinya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan."

Kolaborasi juga memiliki karakteristik sendiri termasuk proses sosial, mitra, aktivitas, tujuan, tanggung jawab, dan kebersamaan.

“Pada hakikatnya, kolaborasi adalah menjalin kemitraan dalam memberikan informasi tentang perkembangan, keterampilan, motivasi, rentang perhatiannya, penerimaan sosial (keterampilan sosial), dan penyesuaian emosional anak.”

Keberhasilan kolaborasi ditandai dengan 4A yaitu Approach, Attitude, Atmosfer, dan Action.

Approach terkait dengan kemitraan guru dan orangtua dalam berbagi keahlian dan kendali dalam rangka memberikan pendidikan yang optimal bagi anak-anak. Masing-masing memberikan kontribusi kekuatan yang berbeda.

“Saling menghormati, komitmen jangka panjang untuk berbagai kegiatan, dan berbagi perencanaan dan tanggung jawab pengambilan keputusan adalah komponen penting untuk kemitraan sejati antara orangtua dan guru.”

Sedang, Attitude berkaitan dengan sikap saling menghargai, Atmosfer  menciptakan suasana yang nyaman, dan Action berkaitan dengan pembuatan program yang jelas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya