Inggris Umumkan Rencana Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19

Pemerintah Inggris telah mengumumkan rencananya untuk menggunakan vaksin COVID-19 secara darurat.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris telah mengumumkan rencananya untuk mempercepat pengadaan vaksin COVID 19, sehingga memungkinkan penggunaan darurat pengobatan itu sebelum proses lisensi resminya dilalui. Tetapi vaksin itu tetap harus memenuhi standar keselamatan dan kualitas tertentu.

Mengutip laman VOA Indonesia, Sabtu (29/8/2020), dalam sebuah pernyataan pemerintah Inggris mengatakan, kalau sebuah vaksin yang dinilai layak dapat ditemukan sebelum akhir tahun, maka Badan Regulasi untuk Obat-Obatan dan Perawatan Kesehatan memberi persetujuan penggunaannya, sebelum lisensi produknya diberikan.

Namun proposalnya harus dilengkapi dengan bukti keamanan dan efektivitasnya.

Langkah itu perlu karena selama periode peralihan, vaksin COVID 19 yang baru dan berpotensi harus diberi lisensi setelah dikaji oleh Badan Obat-Obatan Eropa, sebuah proses yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Butuh Vaksin yang Efektif

Orang-orang berjalan di Jembatan Milenium dengan latar pemandangan Katedral St. Paul di London, Inggris, 1 Agustus 2020. Pemerintah Inggris pada Jumat (31/7) mengumumkan penundaan pelonggaran beberapa langkah pembatasan menyusul jumlah infeksi virus corona yang meningkat. (Xinhua/Han Yan)

Deputi Ketua Pejabat Medis Inggris, Profesor Jonathan Van-Tam mengatakan dalam pernyataannya, “Kalau kita berhasil mengembangkan vaksin yang efektif, penting agar kita segera menyediakannya untuk pasien, tetapi hanya kalau standar keselamatan yang ketat dipenuhi.”

Panduan baru itu juga menyerukan penambahan jumlah pekerja kesehatan yang terlatih dalam pemberian vaksin COVID 19 itu.

Pemerintah mengatakan, sebuah “konsultansi” selama tiga minggu diluncurkan segera untuk pakar kesehatan dan kelompok stakeholder utama guna mempertimbangkan proposal-proposal baru. Kalau disetujui, maka protokol-protokol baru ini sudah siap dipakai pada awal Oktober.

Inggris mengalami korban kematian COVID 19 yang terburuk dari semua negara Eropa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya