Jurus Kemenparekraf Bangkitkan Wisata Lokal di Masa Pandemi

Dia menyatakan, membuka kembali sektor pariwisata merupakan salah satu langkah yang perlu dilakukan agar perekonomian bisa tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 01 Sep 2020, 07:30 WIB
Foto: Salah satu spot foto di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kmenparekraf) berupaya membangkitkan kembali sektor pariwisata yang lesu akibat terpaan pandemi Covid-19. Salah satu jurus yang dilakukan adalah dengan memberi pelatihan fotografi "Di Balik Lensa Nusantara". 

Program yang digagas bersama platform fotografi SweetEscape ini digelar 27 hingga 1 September 2020. Acara ini terbuka untuk penggemar fotografi dari Jabodetabek, Jogja, Solo, Semarang, Bintan, Bali, dan Labuan Bajo. 

"Tujuan utama kegiatan ini adalah menghidupkan kembali industri pariwisata lokal sekaligus mendukung produktivitas pelaku ekonomi kreatif di daerah tersebut," ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, Senin (31/8/2020).

Dia menyatakan, membuka kembali sektor pariwisata merupakan salah satu langkah yang perlu dilakukan agar perekonomian bisa tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Sebelumnya, Kemenparekraf telah mengimplementasikan program Clean, Hygiene, dan Safety (CHS) serta memastikan kesiapan objek-objek wisata termasuk komponen masyarakat lokal mengikuti protokol kesehatan, sehingga wisatawan memiliki rasa aman dan nyaman saat mengunjungi daerah tersebut.

Fase berikutnya adalah memperkenalkan berbagai tempat dan produk wisata tersebut melalui konten foto yang indah dan menarik ke masyarakat.

"Hal inilah yang kami harapkan dapat terjadi dengan adanya kolaborasi sinergis bersama SweetEscape," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Viral Lewat Foto

Nia menambahkan, perubahan tatanan hidup di masa pandemi mendorong masyarakat lebih melek teknologi. Media sosial menjadi salah satu sarana komunikasi, termasuk untuk informasi tempat wisata.

Menurutnya, fenomena yang terjadi sekarang adalah banyak tempat wisata baru yang belum banyak dikunjungi justru menjadi terkenal ketika fotonya ditampilkan di media sosial. Atau mencari informasi mengenai tempat wisata yang aman dikunjungi saat pandemi melalui berbagai foto di media sosial.

"Inilah yang kami yakini bahwa fotogafi memiliki kekuatan visual storytelling, atau mampu bercerita dan menjelaskan banyak hal melalui konten foto," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya