Liputan6.com, Blora - Pemerintah masih berpikir-pikir untuk mengembangkan wisata geologi Kesongo di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora yang saat ini viral dan gempar dijagat maya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji mengataka, yang membuatnya berpikir-pikir karena Kesongo bukan aset milik Pemkab Blora.
Baca Juga
Advertisement
Tentunya Pemkab Blora harus memiliki perjanjian kerja sama dengan perhutani. Kemudian masyarakat desa sekitar Kesongo mendukung apabila memang akan dikembangkan.
"Tapi tetap kita lihat dulu perkembangannya seperti apa setelah viral ini," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (28/8/2020).
Mumuk sapaan akrabnya, menjelaskan yang tercatat di Dinporabudpar Kabupaten Blora di Kesongo terdapat situs-situs tinggalan budaya di sekitar kawasan yang lokasinya berada di KPH Randublatung itu.
"Untuk wisata, sementara belum mengarah kesana secara lebih karena masih ada catatan-catatan," katanya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kenapa Situs Geologi Kesongo Tak Terdaftar Sebagai Cagar Budaya?
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala, Eka Wahyu Hidayat, situs Geologi Kesongo belum disebut situs cagar budaya karena belum ditetapkan dan sebenarnya tinggal kajian.
"Kita meski hanya sekedar pendataan tapi di Kesongo sebenarnya punya arti penting di cagar budaya kabupaten Blora," kata Eka.
Eka menyampaikan, di sekitar lokasi Kesongo biasa ditemukan fosil binatang dan kayu. Saat disinggung terkait jenisnya, dia bilang, butuh peran Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran untuk mengetahui lebih jelasnya.
Khhusus di Kecamatan Jati, sebenarnya situs yang tersebar sangat lah banyak. Jumlahnya mencapai puluhan hingga ratusan situs.
"Di Gabusan juga ada, namanya Sumur Gowak," katanya.
Anggota TNI AD dari Koramil 11/Jati, Serka Jatmiko mengatakan sejak meletusnya kawah lumpur panas Kesongo, pengunjungnya dalam sehari lebih dari seribu orang.
"Sehari ini lebih dari seribu orang yang mengunjungi. Baik dari warga lokalan Blora, maupun luar daerah," kata Jatmiko saat ditelepon.
Advertisement