Kementan Ingin Perkuat Balai Penyuluhan Pertanian di Papua Barat

Kementan ingin memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Papua Barat menjadi BPP Konstratani.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2020, 15:33 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) ingin memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Papua Barat menjadi BPP Komando Strategis Pertanian (Kostratani). Transformasi ini juga dikawal Polbangtan Manokwari.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pentingnya peran penyuluh dalam pembangunan pertanian termasuk dalam mengaktifkan kembali fungsi BPP.

"Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Penyuluh yang mengawal petani di lapangan dan memberikan masukan agar produksi terjaga. Kehadiran penyuluh sangat penting dan karena itu kemampuannya harus ditingkatkan," kata Syahrul seperti rilis yang diterima media.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan sekaligus Ketua Harian Organisasi Kostratani, Dedi Nursyamsi mengatakan transformasi BPP menjadi BPP Kostratani akan dilakukan secara bertahap.

"Targetnya, pada tahun 2021 seluruh BPP di Indonesia sudah bertransformasi menjadi BPP Kostratani. Untuk memperkuat peran dan fungsinya, kita akan memperkuat BPP Kostratani dengan sarana dan prasarana seperti komputer, modem dan jaringan internet," ujarnya.

Setidaknya ada 12 syarat yang harus dipenuhi masing-masing BPP. Mulai dari penetapan lokasi BPP, sosialisasi kostratani, pelatihan Informasi Teknologi (IT) dan manajemn data/infromasi pertanian, pelatihan aplikasi pelaporan program utama Kementan, hingga pengimplementasiannya.

 

Saksikan video Kementan berikut ini:


Dibimbing

Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) (Istimewa)

Para penyuluh dibimbing untuk mampu mengimpelentasikan Penyusunan elektronik Rencana DefinitifKebutuhan Kelompok (e-RDKK), Penyusunan Calon Petani Calon Lahan (CPCL). Tak hanya menyusun, penyuluh juga harus mampu mengimpelemntasikan verifikasi CPLC, monitoring bantuan sarana produk pertanian.

Impelentasi pendampingan petani dalam mengimplementasikan, Monitoring dan Evalusasi (Monev), serta Pelaporan Hasil Kegiatan Program Utama Kementan menjadi pelengkap persyaratan. Khusus untuk pelapran hasil kegiatan secara periodik setiap hari jumat, BPP Model Kostrani melaporkan kepada Kostrada, Kostrawi, dan Kostanas dengan menginput data dalam laporanutama.pertanian.go.id.

Laporan secara otomatis dapat terbaca oleh Menteri Pertanian SYL di Agriculture War Room (AWR) Kementan. Data-data tersebut berasal dari seluruh BPP di Indonesia, termasuk BPP Papua Barat. Keterlibatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di Papua Barat mempercepat terpenuhinya persyaratan BPP menjadi BPP Kostratani.

Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari yang membina BPP Papua Barat, telah mengatarkan BPP Binaannya memenuhi 12 syarat BPP Kostratani. Hal tersebut disampaikan Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta.

"Tahap awal BPP Kostratani khususnya di Papua Barat terwujud dengan salah satu indikator sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian dan konektivitas dengan AWR melalui laporan utama program Kementerian Pertanian," ujarnya.

 


Telah Selesai

 

Hasil Update Monitoring Model BPP Kostratani Lingkup BPPSDMP Kementan per Jumat, 29 Agsustus 2020 pukul 17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), Polbangtan Manokwari telah menyelesaikan 12 kegiatan yang dipersyaratkan.

"Terimakasih Bapak Ibu semua atas capaian kinerja kita di BPP Kostratani Binaan Polbangtan Manokwari," kata Penanggung Jawab (PJ) Pembangunan Pertanian Papua Barat, Purwanta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya