Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Darat mendalami kemungkinan adanya prajurit yang menggunakan senjata api saat melakukan perusakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur dan pembakaran Polsek Ciracas, pada Sabtu 29 Agustus 2020 dini hari.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, penelusuran ini menyusul adanya beberapa korban dalam penyerangan Polsek Ciracas dan sekitarnya itu yang mengalami luka tembak. Secara kasat mata, lanjut dia, luka itu diduga berasal dari airsoft gun.
Advertisement
Andika mengungkapkan, salah seorang korban luka tembak sempat mendatangi Dandim 0505 Jakarta Timur Kol Kav Rahyanto Edy.
Korban lalu menunjukkan luka ke Komandan Kodim (Dandim).
"Tapi kalau dilihat secara kasar dengan mata oleh komandan kodim lukanya itu kecil seperti peluru dari airsoft gun, bukan dari senjata api," ucap Andika.
Namun, dia belum berani menyimpulkan lebih jauh soal penggunaan senjata di penyerangan Polsek Ciracas dan sekitarnya ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bakal Kunjungi Korban
KSAD berencana mengunjungi sejumlah korban yang dirawat di RS Polri, Kramat Jati. Baik itu dari Polri, masyarakat maupun salah satu pekerja di media.
"Kami akan datangi Rumah Sakit Polri di Kramat jati yang juga salah satu media kena serpihan, nah kami belum tabu serpihan itu dari peluru apa," ucap Andika.
Dia memastikan akan memproses semua oknum TNI yang terlibat. Dia pun meminta dukungan dari semua pihak baik itu masyarakat, ataupun prajurit angkatan darat yang lain.
"Supaya mereka yang melakukan dan terlibat apapun perannya bisa kita bawa ke dalam proses hukum," ucap Andika.
Advertisement