Jangan Takut Menyusui Saat Pandemi

Besarnya manfaat menyusui jauh melebihi potensi resiko penularan dan penyakit lain yang terkait Covid-19.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 31 Agu 2020, 09:31 WIB
Ilustrasi ibu menyusui (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta - Covid-19 menjadi momok bagi warga dunia dewasa ini. Penularan penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru ini terjadi begitu cepat dan masif. Tak ayal orang-orang pun takut tertular atau menulari.

Kecemasan ikhwal ancaman penularan Covid-19 juga terjadi di kalangan ibu-ibu menyusui? Apakah pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak-anak berpotensi menjadi sarana penularan? Apakah aman-aman saja memberikan ASI untuk bayi?

Terkait hal itu, Siloam Hospital Bali menggelar webinar tentang apa yang perlu diperhatikan saat pemberian ASI di masa pandemi Covid-19. Dokter I Gusti Ngurah Twi Adnyana saat membuka sesi selaku narasumber mengatakan di masa pandemi sekarang banyak para ibu menyusui yang sangat khawatir akan pemberian ASI pada sang bayi.

"ASI merupakan asupan yang protektif karena mengandung antibodi dan sebagai nutrisi terbaik dengan harga murah. Kandungan zat imunitas pada ASI berfungsi sebagai Colostrum dan kaya akan protein," jelasnya.

Merujuk sumber panduan WHO, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Dari data ilmiah juga disebutkan bahwa penularan selama hamil sangat jarang terjadi dan belum ada bukti ilmiah virus corona terdeteksi di ASI.

Jika ibu sehat atau bebas dari Covid-19 maka ibu menyusui bisa langsung memberikan ASI dengan 3W, yaitu wear mask, wash hand, dan wipe surface.

Namun dalam hal ini ada beberapa panduan menyusui di masa pandemi. Jika sang bunda mengalami sakit dengan gejala ringan disarankan untuk melalui ASI Perah (ASIP). Jika sakit dengan gejala yang berat disarankan untuk rawat inap dengan tetap memberikan ASIP.

 

Saksikan Video Ini


Tips Aman

Apakah aman untuk memberikan ASI perah?

Sampai saat ini virus ini belum ditemukan di dalam ASI. Sehingga untuk sementara dapat disimpulkan bahwa virus ini tidak dapat ditularkan dengan memberikan ASIP dari seorang ibu positif covid-19 atau diduga terinfeksi sekalipun.

Untuk itu tetap berikan ASI karena pemberian sufor selalu ada resiko karena bukanlah pilihan yang tepat untuk sebagian besar bayi. Ada banyak faktor yang dapat ditimbulkan seperti banyak keluarga yang tidak memiliki air bersih di lingkungannya, hal ini dapat meningkatkan resiko bayi mengalami diare atau gizi buruk.

Adapun panduan yang dilakukan dalam pemberian ASIP dengan beberapa proses yaitu sterilisasi alat dan penyimpanan yang benar.

Penyimpanan dengan beberapa proses yang harus diperhatikan adalah penyimpanan di kulkas baik freezer maupun refrigerator antara 2 hari sampai 2 minggu. Dalam penggunaannya ASIP harus direndam dahulu pada wadah isi air hangat, dan jangan direbus di atas kompor masak.

"ASIP hanya digunakan sekali pakai dan tidak dapat disimpan kembali," kata Dokter I Gusti Ngurah Twi Adnyana menandaskan.

Saat penyimpanan ASIP, volume dalam botol maksimal 150ml. Saat pemberian, maksimal kurang dari 12 jam setelah dikonsumsi.

Jika pemberian ASI harus dilakukan di tempat umum maka wajib perhatikan hal berikut:

Kebersihan

Sebelum menyusui di tempat umum, seperti ruang laktasi, cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir. Alternatifnya, gunakan Hand Sanitizer.

Masker

Masker penting digunakan di tempat umum, mengingat saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Gunakan Nursing Cover

Penggunaan Nursing Cover dapat menjadi penghalang agar bayi tidak mudah terpapar oleh lingkungan di tempat menyusui, dengan begitu resiko penularan pun bisa berkurang.

“Pada prinsipnya, besarnya manfaat menyusui sebenarnya jauh melebihi potensi resiko penularan dan penyakit lain yang terkait Covid-19, jadi untuk para ibu menyusui jangan takut memberikan ASI pada bayinya,” kata dokter.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya