Liputan6.com, Jakarta Adik Ipar Edo Kondologit, George Karel Rumbino alias Riko, meninggal dunia di tahanan Mapolres Sorong, Papua Barat. Edo Kondologit menyebutkan terdapat luka bekas penganiayaan di wajah, serta luka tembakan di tubuh jenazah adik ipar.
Terkait hal itu, Edo Kondologit buka suara dan menceritakan kronologi kematian adik iparnya. Awalnya, ia dan keluarga menyerahkan Riko ke polisi untuk diproses secara hukum lantaran diduga terlibat dengan pembunuhan yang menewaskan tetangganya.
Baca Juga
Advertisement
"Sebelumnya ada kasus meninggal di tetangga ada indikasi (adik ipar terlibat) dan beberapa hal dianggap berhubungan makanya diserahkanlah sama mamanya. Karena berhubungan baik dengan tetangganya, makanya si mamanya itu langsung menyerahkan anaknya untuk diproses dengan harapan polisi ini bisa menangani dengan baik," kata Edo Kondologit saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Dianiaya
Dengan menyerahkan Riko ke polisi, keluarga Edo Kondologit berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secara hukum. Namun yang terjadi malah Riko kehilangan nyawanya.
"Silakan diproses aja kalau memang bersalah bukan dianiaya, diinterogasi secara tidak beradab, biadab dan secara kekerasan, ditembak dua kaki, tangan dua-duanya diborgol, ini kan yang mengusik rasa keadilan kita," kata Edo Kondologit.
Advertisement
Disebut Berusaha Melarikan Diri
Edo Kondologit menjelaskan bahwa pihak polisi mengklaim melakukan penembakan di kaki Riko lantaran ia berusaha untuk melarikan diri. Namun pernyataan itu dirasa janggal oleh pihak keluarga.
"Mereka beralasan melarikan diri, itu melarikan diri bagaimana? Itu dia masih dalam tahanan Polres kok, mereka seharusnya enggak bisa bertindak seenaknya seperti itu. Jadi parah gitu, dan buat kita semua jadi geram. Kami berharap polisi yang mengayomi malah jadi penganiaya dan pembunuh," tutur Edo.
Tak Manusiawi
Yang mengenaskan, kata Edo Kondologit, jenazah adik iparnya didiamkan begitu saja di kantor polisi.
"Ditembak kaki kiri kanan, mukanya hancur digebukin, dibiarkan sama tahanan lain digebukin di Polres. Lalu jenazahnya dibiarkan terbaring dengan luka, dibiarkan terbaring di lantai depan Polres, ini kan perbuatan yang tidak manusiawi," kata Edo Kondologit.
Advertisement
Permasalahan
Sebelumnya, kabar meninggalnya adik ipar Edo Kondologit diketahui lewat unggahan video aktivis HAM Veronica Koman di akun Twitter-nya, Minggu (30/8/2020).
Dalam video tersebut Edo Kondologit mengaku sakit hati karena adik iparnya meninggal dalam tahanan di Polresta Sorong, Papua Barat.