Donald Trump: Shinzo Abe PM Terhebat dalam Sejarah Jepang

Donald Trump mengatakan kepada Shinzo Abe bahwa dia telah melakukan "pekerjaan yang fantastis" dan bahwa hubungan antara kedua negara menjadi lebih hebat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Agu 2020, 13:47 WIB
PM Jepang Shinzo Abe jelang konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Shinzo Abe sebagai perdana menteri hebat dalam sejarah Jepang, kata juru bicara Gedung Putih pada Minggu, 30 Agustus 2020.

Hal ini disampaikan beberapa hari setelah Perdana Menteri Jepang mengatakan dia mengundurkan diri karena alasan kesehatan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (31/8/2020).

Donald Trump mengatakan kepada Shinzo Abe bahwa dia telah melakukan "pekerjaan yang fantastis" dan bahwa hubungan antara kedua negara mereka lebih kuat daripada sebelumnya, kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan.

"Presiden menyebut Perdana Menteri Abe sebagai perdana menteri terhebat dalam sejarah Jepang," kata Deere.

Di pihaknya, Abe mengatakan kepada Trump bahwa penguatan aliansi kedua negara akan tetap ada, bahkan setelah keputusan untuk mengundurkan diri, menurut juru bicara pemerintah Jepang.

Media lokal Jepang melaporkan pada Minggu (30/8), bahwa Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga akan mengikuti pencalonan untuk menggantikan Shinzo Abe sebagai perdana menteri.

Pencalonan itu pun terjadi di tengah persaingan yang kian memanas untuk menggantikan pemimpin terlama di Jepang itu.

Suga, yang sudah lama menjabat sebagai letnan untuk Shinzo Abe dalam peran pendukung utama, sebelumnya telah membantah bahwa ia memiliki minat pada jabatan tertinggi di Negeri Sakura itu, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Sementara itu, pemerintahan Suga akan memperpanjang stimulus fiskal dan moneter yang menentukan jabatan Shinzo Abe yang hampir delapan tahun.

Pimpinan dari LDP pun hampir dijamin bakal menjadi perdana menteri karena mayoritas partai di majelis rendah parlemen.

Kantor berita Kyodo, melaporkan keterangan dari sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa Suga memutuskan untuk bergabung dalam pencalonan LDP dengan pertimbangan bahwa ia harus memainkan peran utama mengingat ekspektasi atas kemampuannya untuk mengelola krisis, seperti pandemi COVID-19 dan penurunan ekonomi terdalam di Jepang pascakrisis.

Suga dalam pencalonannya diketahui akan bersaing dengan kandidat lainnya, seperti mantan Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida dan Mantan Menteri Pertahanan Jepang, Shigeru Ishiba.

 

Simak video pilihan berikut:


Dukungan dari Sekretaris Jenderal LDP

Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menunjukkan plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4). Reiwa, menjadi nama era yang baru yang mengganti Era Heisei seiring persiapan pengunduran diri Kaisar Akihito pada 31 April mendatang. (AP/Eugene Hoshiko)

Pada tahun 2012, Suga dipilih oleh PM Shinzo Abe untuk jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet, bertindak sebagai juru bicara pemerintah, mengoordinasikan kebijakan, dan mengelola birokrat.

"Saya sedang berpikir untuk mengikuti pencalonan kepemimpinan LDP. Saya ingin Anda mendukung saya," ungkap Suga, kepada Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai, dalam pertemuan pribadi, menurut laporan TV Tokyo.

Laporan itu pun juga mengutip respon Nikai yang menyatakan, "Tolong lakukan yang terbaik".

Penyataan Nikai tersebut pun lantas dikatakan sebagai tanda dukungannya untuk Suga.

Menanggapi hal itu, profesor ilmu politik di Sophia University, Koichi Nakano mengatakan, "Semua orang ingin berada di pihak yang menang, jadi jika Nikai mendukung Suga, mereka akan ikut serta".

Penyiar publik Jepang, NHK mengatakan pada Minggu (30/8) bahwa LDP berencana untuk mengadakan pemilihan kepemimpinan sekitar 13 hingga 15 September mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya