3 Cara Kota Depok Cegah Penyebaran Virus Corona Covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok membatasi jam operasional layanan secara langsung di toko, rumah makan, kafé, minimarket, supermarket dan mal.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Agu 2020, 22:24 WIB
Mobil proyek melintasi ruas Tol Depok-Antasari (Desari) seksi II di Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020). Tol Desari seksi II sepanjang 6,30 kilometer yang rencananya mulai beroperasi pada April 2020 ini, terpaksa ditunda karena pandemi COVID-19 dan penetapan PSBB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat mengambil sejumlah langkah tegas untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Salah satunya, membatasi jam operasional layanan secara langsung di toko, rumah makan, kafe, minimarket, supermarket, dan mal.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok hanya mengizinkan tempat-tempat tersebut beroperasi hingga pukul 18.00 WIB.

"Kebijakan ini mulai berlaku Senin, 31 Agustus 2020. Ini untuk mengendalikan peningkatan dan penyebaran kasus di Kota Depok," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, seperti dilansir Antara, Minggu, 30 Agustus 2020.

Selain itu, Pemerintah Kota Depok kini mulai menerapkan aturan jam malam yang membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah.

Berikut langkah-langkah Kota Depok cegah penyebaran virus Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Batasi Jam Operasional Mal hingga Kafe

Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Mulai 16 Juni 2020, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Depok kembali beroperasi selama masa PSBB proporsional, namun tetap dengan memerhatikan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Jawa Barat membatasi jam operasional layanan secara langsung di toko, rumah makan, kafé, minimarket, supermarket dan mal. Tempat-tempat ini hanya boleh beroperasional hingga pukul 18.00 WIB.

"Kebijakan ini mulai berlaku Senin, 31 Agustus 2020. Ini untuk mengendalikan peningkatan dan penyebaran kasus di Kota Depok," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, seperti dilansir Antara, Minggu, 30 Agustus 2020.

Namun, khusus untuk layanan antar, dapat dilakukan hingga pukul 21.00 WIB. Menurut Dadang, Satgas juga membatasi aktivitas warga. Warga Depok hanya boleh beraktivitas di luar rumah sampai dengan pukul 20.00 WIB.

 


2. Terapkan Aturan Jam Malam

Petugas mengecek suhu tubuh pengunjung di pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Mulai 16 Juni 2020, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Depok kembali beroperasi selama masa PSBB proporsional, namun tetap dengan memerhatikan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dadang menyampaikan, Pemerintah Kota Depok mulai menerapkan aturan jam malam yang membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah untuk menekan risiko penularan Covid-19. Kebijakan tersebut mulai berlaku hari ini, Senin (31/8/2020).

"Jam operasional layanan secara langsung di toko, rumah makan, kafe, minimarket, supermarket, dan mal sampai dengan pukul 18.00 WIB. Sedangkan untuk aktivitas warga (di luar rumah) dilakukan pembatasan maksimal sampai pukul 20.00 WIB," kata Dadang seperti dilansir Antara.

Dadang menambahkan, khusus jasa layanan antar, waktu operasionalnya dibatasi hingga pukul 21.00 WIB.

Pemberlakuan aturan mengenai jam malam, menurut dia, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok untuk mengendalikan penularan Covid-19.

 


3. Optimalkan Peran Kampung Siaga Covid-19

Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Mulai 16 Juni 2020, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Depok kembali beroperasi selama masa PSBB proporsional, namun tetap dengan memerhatikan protokol-protokol kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dadang mengatakan, untuk menekan penyebaran Covid-19, dilakukan optimalisasi peran Kampung Siaga Covid-19 dengan prioritas kegiatan pendataan tempat kerja warga, melakukan pengawasan ke luar masuk tamu yang datang ke rumah warga dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Kampung Siaga Covid.

Selain itu, pihaknya mengoptimalkan aplikasi Kampung Siaga Covid-19 untuk pengaduan warga, termasuk untuk melaporkan pelanggaran protokol kesehatan, mengoptimalkan pelaksanaan pembatasan sosial melalui kebijakan Pembatasan Sosial Kampung Siaga berbasis RW (RW-PSKS), pada RW yang ditetapkan sebagai RW PSKS.

"Kami terus melakukan pengawasan dan penertiban protokol kesehatan secara tegas, baik untuk warga secara individu, kelompok, pelaku usaha, kantor, dan lain-lain," kata Dadang.

Dadang juga mengatakan pihaknya meningkatkan swab test masal pada kasus kontak erat, suspek dan sasaran prioritas lainnya yang ditetapkan.

Dia mengatakan perlu mengoptimalkan Work From Home (WFH) di perkantoran.

"Bagi ASN Pemerintah Kota Depok untuk sementara tidak diperbolehkan melakukan perjalanan dinas luar daerah dan semua kegiatan rapat dilaksanakan secara virtual," jelas Dadang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya