Update Corona 31 Agustus 2020: Kasus Negatif Covid-19 Terus Bertambah

Data tersebut diumumkan situs Kemenkes dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 31 Agu 2020, 15:27 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pasien sembuh Covid-19 di Tanah Air bertambah 1.774 pada Senin (31/8/2020). Sehingga total kasus negatif penyakit yang disebabkan virus Corona ini berjumlah 125.959.

Data tersebut diumumkan situs Kemenkes dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Meski begitu, penambahan kasus positif Corona masih tinggi, tepatnya 2.743. Keseluruhan pasien Covid-19 di Indonesia menjadi 174.796.

Sementara ada 74 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir hingga Senin pukul 12.00 WIB. Maka jumlah korban jiwa sebanyak 7.417.

Suspek Covid-19 berjumlah 79.320 orang. Sementara spesimen yang diperiksa 15.305.

Saksikan Video Covid-19 Berikut Ini


Korban Jiwa Dokter Tembus 100

Ilustrasi dokter. (dok. unsplash/@marceloleal80)

Indonesia tengah berduka, genap 100 dokter telah wafat terkait Corona Covid-19. Data tersebut dihimpun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 30 Agustus 2020.

Humas Pengurus Besar (PB) IDI Abdul Halik Malik mengatakan, IDI mencatat dokter yang meninggal dunia terkait Covid-19 sudah genap 100 orang.

"Mari mendoakan tempat kembali yang terbaik bagi almarhum dan almarhumah serta ketabahan kepada keluarga dan kita semua yang ditinggalkan," kata Halik saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (31/8/2020).

"Sekaligus mendoakan agar kita semua diberi kekuatan, kesehatan, dan keselamatan dalam menghadapi pandemi Corona ini."


Rutin Gelar Tes

Photo Unsplash

Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mendorong rumah sakit melakukan pemeriksaan rutin PCR kepada seluruh tenaga kesehatan.

"Kami mendorong rumah sakit melakukan pemeriksaan rutin PCR kepada petugas kesehatan. Memang sudah ada beberapa rumah sakit yang melakukannya. Contohnya yang saya tahu persis itu RS Wisma Atlet Kemayoran Jakarta," jelas Daeng saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (31/8/2020).

"Tapi masih banyak rumah sakit lain yang belum melakukan pemeriksaan rutin PCR. Ini yang perlu kita bantu bersama. Kalau pemeriksaan rutin dilakukan, maka ada satu tenaga kesehatan yang positif Covid-19 itu langsung bisa dilokalisir (isolasi/karantina)."


Bukan Cuma Dokter

Daeng menambahkan, pemeriksaan rutin PCR yang dilakukan rumah sakit sebaiknya juga menyasar kepada seluruh tenaga kesehatan. Bukan hanya tenaga kesehatan yang bertugas langsung menangani pasien Covid-19 di ruang isolasi atau perawatan.

"Untuk pemeriksaan rutin PCR ya buat seluruh petugas kesehatan yang ada di rumah sakit. Ya, memang prioritasnya untuk yang menangani langsung pasien Covid-19. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pasien yang datang ke rumah sakit mungkin dia sudah terinfeksi karena dia termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG--masuk dalam kasus suspek)," lanjutnya.

"Sebenarnya awalnya pasien bukan meminta perawatan Covid-19, tapi perawatan yang lain. Nah, karena rupanya dia OTG, misalnya, jadi berpotensi menularkan Covid-19 kepada petugas kesehatan. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus rutin diperiksa."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya