Pesta Ilegal di Bungker Norwegia Saat Pandemi COVID-19, 25 Orang Keracunan Karbon Monoksida

25 orang dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena keracunan karbon monoksida setelah menghadiri pesta musik ilegal saat pandemi Virus Corona COVID-19 di sebuah bungker di ibu kota Norwegia, Oslo.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2020, 20:00 WIB
Pengunjung menikmati penampilan pengisi acara SAGA Music Festival di Garuda Wisnu Kencana, Bali, 28 Desember 2017. Kali ini adalah pesta bagi pecinta musik EDM, SAGA Music Festival 2017 yang digelar untuk pertama kalinya. (Foto: Aldiviano Etnagara)

Liputan6.com, Norwegia 25 orang dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena keracunan karbon monoksida (CO) setelah menghadiri pesta musik ilegal di sebuah bungker di ibu kota Norwegia, Oslo. Lima di antaranya berada dalam kondisi kritis, dua polisi yang menjaga para pengunjung pesta termasuk di antara korban.

Pihak berwenang meyakini bahwa keracunan itu disebabkan oleh generator portabel. Polisi mengatakan acara "Rave Cave", yang dihadiri sekitar 200 orang, ditemukan secara kebetulan ketika patroli bertemu dengan sekelompok anak muda yang kebingungan.

Beberapa lagi kemudian keluar dari bunker dan meminta ambulans.

Melansir BBC, Senin (31/8/2020), tidak diketahui siapa yang menyelenggarakan acara bawah tanah yang kabarnya telah direncanakan tiga minggu sebelumnya dan dirahasiakan dari pihak berwenang. Polisi Oslo masih menyelidiki mengapa informasi tentang pesta ilegal tidak ditindaklanjuti.

Saksikan Video Berikut Ini:


Racun Karbon Monoksida

Ilustrasi orang beracun | via: pinterest.com

Layanan darurat menemukan tujuh orang yang sudah tidak sadarkan diri di bungker daerah Kota St Hanshaugen.

Kondisi semua korban, yang diyakini berusia antara 20 dan 30 tahun, dikatakan berada dalam bahaya. Polisi pun telah meminta petugas lain untuk segera menghubungi medis jika mereka merasa mual, sakit kepala, atau pusing.

Karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar karbon. Gas tersebut sangat berbahaya karena menggantikan oksigen dari sel darah merah sehingga mengakibatkan kerusakan pada organ utama.

Seorang pria yang pergi dari pesta sebelum polisi tiba mengatakan bahwa selama pesta berlangsung sejak pukul 23.00 (21:00 GMT), dia telah beberapa kali keluar dari area untuk mencari udara segar.

"Saat Anda berpesta musik di ruangan tanpa jendela dengan 50 hingga 60 orang, maka udaranya menjadi semakin sesak," kata pria yang tidak disebutkan namanya itu. "Saya harus keluar beberapa kali dan menghirup udara segar."


Merupakan Aksi Pelanggaran Serius

Bila sebelumnya Anda hanya membawa light stick saat menonton konser musik, kini Anda bisa mengenakan wristband yang dapat menyala lama.

Orang yang sama mengatakan pesta lain sebelumnya telah diadakan di bungker yang sama musim panas ini, dengan menggunakan generator untuk menyalakan penerangan dan sistem suara.

Vidar Haukeland, kepala perusahaan yang memiliki bungker, Stiftelsen Diakonissehuset Lovisenberg, menggambarkan pesta itu sebagai aksi pelanggaran serius, sehingga perusahaan tidak merasa bertanggung jawab atas apapun.

Awal bulan ini, Norwegia memang dilaporkan melarang penyajian alkohol di bar setelah tengah malam hingga pemberitahuan lebih lanjut setelah meningkatnya infeksi Virus Corona COVID-19. Menteri Kesehatan Bent Høie mengatakan mengatakan larangan itu akan ditinjau pada bulan September nanti.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya