Liputan6.com, Jakarta - Pesan rahasia diduga dikirimkan pemerintah Korea Utara kepada mata-mata via YouTube. Pesan itu berisi kode yang dikirim berisi angka-angka miserius.
Video itu diposting akun YouTube Pyongyang Broadcast Service, radio milik pemerintah. Pesan yang disiarkan dengan suara perempuan, dijelaskan sebagai "peninjauan penugasan teknologi informasi bagi universitas pendidikan jarak jauh no. 719 agen ekspedisi."
Berdasarkan laporan Yonhap, suara perempuan itu mengulang-ulang kata "No. 23 pada Halaman 564, No. 19 pada Halaman 479" selama satu menit. Video itu kini sudah hilang dari peredaran.
Peneliti Martyn Williams menilai Korea Utara tidak mengirimkan "pesan mata-mata terenkripsi" melalui saluran Youtube, meskipun laporan media Korea Selatan menyatakan sebaliknya. Pendiri dan pemilik situs web North Korea Tech yang sebelumnya telah menulis tentang fenomena yang disebut stasiun angka itu mengatakan, laporan media tentang video yang sekarang dihapus itu adalah palsu.
Advertisement
"Saluran tersebut tidak dijalankan oleh Korea Utara," katanya, seperti dikutip dari NK News, Senin (31/8/2020). "Ini dijalankan dari Meksiko dan baru-baru ini diubah namanya menjadi Stasiun Penyiaran Pyongyang– yang sebenarnya salah, stasiun radio [resmi] disebut Stasiun Penyiaran Pyongyang."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Direkam dari Radio
Seperti YouTube yang dikelola Meksiko, lusinan situs web, akun media sosial, dan blog mengaku sebagai saluran resmi Korea Utara, tetapi pada kenyataannya dijalankan oleh pengguna internet swasta yang mem-posting ulang konten resmi yang telah direkam atau disalin sebelumnya dari sumber lain. Dan tampaknya saluran YouTube yang diliput Kantor Berita Yonhap melakukan hal itu.
"Rekaman yang diunggah jelas direkam dari radio," kata Williams. "Tidak jelas dan mengandung gangguan," lanjut Williams - sebuah poin yang "juga menunjukkan itu bukan dari sumbernya."
Lebih lanjut, dia mengatakan, "situs web resmi Stasiun Penyiaran Pyongyang tidak tertaut ke saluran ini, ada petunjuk lain."
Namun demikian, media Korea Selatan secara luas mereplikasi liputan tentang dugaan pesan mata-mata, subjek yang telah menjadi topik reguler pelaporan Yonhap.
Kedua Korea secara historis menyisipkan rekaman angka yang dibacakan dalam acara musik dan program lain yang dirancang untuk disiarkan melintasi perbatasan. Angka-angka yang terkandung dalam siaran tersebut dianggap memberikan aset intelijen dengan instruksi dari Seoul dan Pyongyang.
Advertisement