3 Alasan MU Sebaiknya Tak Ikut Berburu Lionel Messi

Lionel Messi santer diberitakan bakal hengkang dari Barcelona. Pemain asal Argentina itu kabarnya tak lagi betah merumput di Nou Camp.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 01 Sep 2020, 06:00 WIB
MU tidak perlu berburu Lionel Messi (Barcelona). (AFP/Josep Lago)

Liputan6.com, Manchester - Lionel Messi santer diberitakan bakal hengkang dari Barcelona. Pemain asal Argentina itu kabarnya tak lagi betah merumput di Nou Camp.

Namun jalan terjal harus dilalui Messi jika ingin hengkang di bursa musim panas ini. Pasalnya, Barcelona selaku pemilik sah mematok harga tinggi.

Barcelona menginginkan 700 juta euro atau Rp 12 triliun bagi siapa pun yang meminati Messi. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi daripada harga transfer Neymar yakni 222 juta euro.

Dengan harga itu, praktis hanya klub-klub super kaya yang dapat memboyong Messi. Sejauh ini, ada PSG, Juventus, dan Manchester City yang diisukan tertarik.

Manchester United (MU) sempat muncul dalam bursa klub baru Messi. Namun ada beberapa alasan yang membuat MU sebaiknya tak ikut dalam perburuan.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga alasannya:

Saksikan Video MU di Bawah Ini


1. Terlalu Mahal

Striker Barcelona, Lionel Messi, dengan menggunakan masker dan sarung tangan tiba di Pusat Latihan Barcelona, Rabu (7/5/2020). Para pemain melakukan tes Covid-19 sebelum menjalani latihan secara penuh. (AFP/Miguel Ruiz)

Manajemen MU kabarnya menyediakan dana melimpah untuk belanja pemain baru di musim ini. Akan tetapi, hal itu tak lantas membuat MU bisa leluasa memboyong Messi.

Harga 700 juta euro dinilai terlalu mahal. Belum lagi, klub yang berminat kepada Messi harus menyediakan gaji tinggi untuknya.

Saat ini, Messi menerima bayaran sekitar Rp 9 miliar per pekan dari Barcelona. Jumlah tersebut melampaui gaji David de Gea yang saat ini menjadi pemain MU dengan gaji tertinggi.


2. Belajar dari Pengalaman

Angel Di Maria gagal di MU. (AFP/Paul Ellis)

MU bukannya tak pernah ikut dalam perburuan nama-nama besar di bursa transfer. Beberapa nama tenar seperti Angel Di Maria, Memphis Depay, dan Morgan Schneiderlin pernah berkostum MU.

Sayangnya, mereka gagal memenuhi ekspektasi. Masing-masing kini sudah hengkang dari Old Trafford.

Solskjaer tentu tak ingin mengulang keputusan buruk itu. Apalagi, ia juga telah sukses memboyong nama-nama seperti Bruno Fernandes dan Aaron Wan-Bissaka, yang reputasinya tidak sementereng Messi, namun memberi dampak positif ke tim.


3. Adaptasi Liga Inggris

Sukses di Italia, Andriy Shevchenko melempem bersama Chelsea. (AFP/Odd Andersen)

Liga Inggris tidak dipungkiri merupakan salah satu liga tersulit di dunia. Beberapa nama pemain top seperti Radamel Falcao, Andriy Shevchenko, Diego Forlan, dan Jerome Boateng pernah gagal bermain di sana.

Messi jelas pemain luar biasa. Namun Liga Inggris punya karakter berbeda dengan Liga Spanyol.

Liga Inggris dikenal sebagai liga yang mengandalkan fisik. Gonzalo Higuain yang pernah merumput bersama Chelsea menyebut bek-bek Liga Inggris bagai batu karang.

Hal tersebut tentu berpotensi membuat Messi kesulitan. Apalagi, usianya kini tengah menginjak 33 tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya