Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, pembatasan parsial di dan sekitar ibu kota Manila akan diperpanjang selama satu bulan lagi mulai 1 September 2020.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi meningkatnya jumlah kasus Virus Corona COVID-19 dan menahan angka kapasitas rumah sakit akibat banyaknya pasien, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga
Advertisement
Duterte mengumumkan keputusan itu dalam pidato yang disiarkan televisi pada waktu larut malam setelah kementerian kesehatan Filipina melaporkan 3.446 kasus baru Virus Corona COVID-19 dan 38 kematian hari itu.
Kini, jumlah totalnya menjadi 220.819 kasus dengan 3.558 kematian.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan, kasus yang dilaporkan harian "tetap tinggi," mengutip kebutuhan untuk mengintensifkan tindakan anti-COVID-19 guna memperlambat tingkat infeksi, yang tertinggi di Asia Tenggara.
Carlito Galvez, mantan panglima militer Filipina yang bertanggung jawab atas gugus tugas Virus Corona nasional mengatakan, pemerintah sedang bekerja untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan akan menambah 1.000 tempat tidur di Manila dan provinsi terdekat.
"Kami perlu memperkuat fasilitas perawatan, terutama ICU (unit perawatan intensif), mengingat kemungkinan peningkatan kasus yang parah saat perekonomian kembali dibuka," kata Galvez saat rapat satuan tugas dengan presiden.
Simak video pilihan berikut:
Manila Akhiri Masa Lockdown
Sementara itu, Manila mengakhiri kebijakan lockdown yang ketat pada 19 Agustus untuk meningkatkan aktivitas bisnis dan ekonomi yang jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun dengan rekor kemerosotan pada kuartal kedua.
Sebagian besar bisnis, termasuk layanan makan malam akan diizinkan dibuka kembali, ujar Harry Roque juru bicara Duterte.
Meski begitu, layanan keagamaan tetap diizinkan dengan kehadiran maksimal 10 orang.
Masyarakat juga harus memakai masker di depan umum dan menjaga jarak sosial satu meter, sementara anak-anak, orang tua dan wanita hamil diminta untuk tinggal di rumah, kata Roque.
Pemerintah telah menguji lebih dari 2,4 juta orang dan berencana menguji 10 juta, atau hampir sepersepuluh dari populasi, pada kuartal kedua.
Advertisement