BPS Jatim Terjunkan 32 Ribu Petugas Sensus Penduduk Mulai 1 September 2020

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan menuturkan, Sensus Penduduk ini akan berlangsung 1-30 September 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2020, 11:24 WIB
Petugas BPS menunjukan jumlah masyarakat yang telah melakukan sensus penduduk online di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020). BPS telah memulai pendataan Sensus Penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung internet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Baan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyatakan Sensus Penduduk 2020 di Jawa Timur melibatkan 32.000 petugas.Rincian petugas tersebut antara lain lebih dari 30.000 petugas sensus dan 2.000 koordinaor sensus kecamatan atau koseka.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan menuturkan, Sensus Penduduk ini akan berlangsung 1-30 September 2020.

"Sensus Penduduk 2020 ini merupakan sensus yang ke 7 setelah kemerdekaan. Sensus penduduk pertama kali diselenggarakan pada tahun 1961 kemudian tahun 1971, 1980, 1990, 2000 dan  tahun 2010," kata Dadang, seperti dikutip dari laman Kominfo.Jatimprov, ditulis Selasa (1/9/2020).

Ia menuturkan, sensus ini tidak hanya memenuhi amanat undang-undang (UU) Nomor 16 tahun 1997 Tentang Statistik, tetapi merupakan rekomendasi dari PBB dengan setiap negara harus melakukan sensus penduduk minimal 10 tahun sekali.

"Sebagai wakil BPS yang ada di Jatim, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas adanya konsolidasi dan kerjasama serta dukungan yang luar biasa dari seluruh kepala daerah. Dalam hal ini Gubernur Jatim, bupati dan walikota beserta seluruh jajarannya," ujar dia.

Dadang menuturkan, berdasarkan sensus penduduk online Jawa Timur periode 15 Februari-29 Mei 2020 telah tercatat mencapai 6,8 juta penduduk yang telah berpartisipasi.

Sensus Penduduk 2020 di Jawa Timur ini melibatkan sekitar 32.000 petugas yang terdiri dari lebih dari 30.000 petugas sensus dan 2000 koordinator sensus kecamatan atau koseka.

Pada pelaksanaanya nanti, petugas sensus telah dilengkapi dengan identitas diri dan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan protokol kesehatan termasuk rapid tes atau tes cepat. 

Para petugas sensus secara bersama-sama juga akan dibantu oleh ketua lingkungan setempat atau RT maupun kepala Dusun untuk melakukan pemeriksaan dan verifikasi keberadaan penduduk yang tinggal di Jawa Timur.

Termasuk yang sudah melaksanakan Sensus Penduduk 2020 secara online. Hal ini dilakukan  untuk memastikan kondisi penduduk September 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sensus Penduduk Mulai 1 September

Petugas BPS menunjukan jumlah masyarakat yang telah melakukan sensus penduduk online di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020). BPS telah memulai pendataan Sensus Penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung internet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun, kegiatan lapangan Sensus Penduduk 2020 diresmikan. Peresmian dilakukan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), K Suhariyanto, melalui acara Kick Off Sensus Penduduk September 2020, Senin, 31 Agustus 2020 yang dilakukan secara daring.

Suhariyanto menuturkan, pencacahan lapangan dilaksanakan mulai 1 September 2020. Sistem sensus penduduk tahun 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu menggunakan metode kombinasi dengan menggunakan data Dukcapil dari Kemendagri sebagai data dasar.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu sensus penduduk online telah selesai digelar, yaitu pada 15 Februari-29 Mei 2020. Dari sensus penduduk online, tercatat 51,36 juta penduduk telah berpartisipasi atau sekitar 19 persen dari total penduduk di Indonesia. Sisanya, ada 81 persen penduduk yang masih harus dicatat keberadaannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya