Wapres Ingatkan Salah Atasi Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan Naik

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar tak salah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, karena bisa menimbulkan banyak resiko, baik ancaman kesehatan maupun ekonomi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Sep 2020, 12:41 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenakan masker lukis karya seorang remaja bernama Charlene Junus. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar tak salah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, karena bisa menimbulkan banyak resiko, baik ancaman kesehatan maupun ekonomi.

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Dies Natalis ke-64 UNHAS secara daring, Selasa (1/9/2020).

Dia menjelaskan, salah satu dampak pandemi Covid-19 yakni naiknya angka kemiskinan di Indonesia.

"Pandemi Covid-19, (menyebabkan) jumlah warga miskin pada Maret 2020 meningkat menjadi 26,42 juta orang atau 9,78% dibandingkan dengan data September 2019 yang berjumlah 24,79 juta orang atau 9,22%," ujar Ma'ruf.

Dia menuturkan, angka tersebut bisa saja diprediksi bertambah, apabila penanganan pandemi Covid-19 ini tidak semakin baik. Di mana bisa bertambah 11,5% sampai akhir tahun.

"Angka (prediksi) itu kembali ke kondisi tahun 2011, apabila upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tidak sesuai harapan," tutur Ma'ruf.

Dia menegaskan, guna mencegah ekonomi rakyat semakin terpuruk, pemerintah terus mengencarkan memberikan bantuan, baik itu jaring pengaman sosial dan program jaminan kesehatan nasional.

"Pemerintah melakukan berbagai langkah dalam rangka melindungi kesejahteraan seperti PKH, Program Sembako, pemerintah juga telah memperluas berbagai program, baik melalui penambahan program baru seperti bantuan langsung tunai dana desa, bantuan tagihan listrik, juga ada program jaminan kesehatan nasional," Ma'ruf menandasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perintah Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan, para gubernur agar penerapan protokol kesehatan disertai dengan pengawasan dan penerapan sanksi kepada masyarakat yang melanggar, guna menekan penyebaran virus Covid-19.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

"Pemberian sanksi bagi yang tidak patuh (protokol kesehatan) juga betul-betul dilakukan. Sehingga kedisiplinan kita betul-betul dikerjakan seluruh masyarakat kita," kata Jokowi.

Dia juga meminta, agar sosialisasi protokol kesehatan juga semakin digalakkan. Bahkan, jika perlu bisa melibatkan tokoh masyarakat.

"Sekali lagi saya ingin para Gubernur, yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, jangan berkerumun, jangan berdesakan harus diulang-ulang terus. Terutama terkait pemakaian masker, harus disampaikan terus menerus," jelas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya