Polisi Mojokerto Cek Identitas Warga yang KTP-nya Ditemukan di Markas ISIS Yaman

Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander menuturkan, dalam pengecekan rumah terduga teroris tersebut dalam kondisi kosong.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Sep 2020, 13:57 WIB
Polres Mojokerto langsung mengecek rumah seorang yang diduga jaringan ISIS. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Polres Mojokerto langsung mengecek  rumah seorang yang diduga jaringan ISIS usai beredarnya video menggeledah markas atau persembunyian ISIS di Yaman dan menemukan KTP milik seorang pria bernama Samsul Hadi Anwar, beralamatkan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Sudah kami cek kemarin mas. Dari data Dukcapil dan sudah dirilis hasilnya nihil," ujar Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (1/9/2020). 

Dony menyampaikan, dalam pengecekan rumah terduga teroris tersebut dalam kondisi kosong. Rumah tersebut milik Ahmad Subhan, seorang pegawai dealer mobil yang telah pindah ke Kalimantan, sejak 2009. 

"Begitu video itu viral, kami langsung cek lokasi dan Dinas Kependudukan Mojokerto. Ternyata nama Samsul Hadi Anwar bukan warga Sooko,” ucap Dony. 

Dony mengatakan, rumah di Japanraya, sebagaimana video penangkapan ISIS di Yaman tersebut merupakan rumah Muhammad Subhan. Namun, sejak 2009 yang bersangkutan telah pindah ke Kalimantan. 

"Tahun 2015 rumah sempat disewa oleh koperasi dan akhir tahun 2017 sudah tidak ada yang menempati kembali sampai hari ini. Walau begitu, penyelidikan dan pengecekan tidak berhenti sampai di sini. Kita akan cek terus,” ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Belum Diketahui Pasti Siapa Sosok dalam KTP

Polres Mojokerto langsung mengecek rumah seorang yang diduga jaringan ISIS. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Belum diketahui secara pasti siapa sosok orang dalam identitas yang tertera pada KTP tersebut. Bahkan, pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil juga memastikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak tertera nama tersebut. 

"Kami sudah lacak sesuai dengan NIK dalam KTP, ternyata tidak ada nama seseuai KTP. Kami juga sudah entri tetapi, tidak menemukan nama sesuai KTP. Kalau kode provinsi, kabupaten dan kecamatan memang benar,” ujar dia.

Sekadar diketahui, uang pecahan rupiah dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik warga Mojokerto ditemukan pemberontak Houthi saat menggeledah markas atau persembunyian ISIS di Yaman. Video penggedahan itu pun viral di media sosial di tanah air. 

Dalam rekaman tersebut, para pemberontak menemukan beberapa pecahan mata uang kertas rupiah. Selain itu, mereka juga menemukan bendera ISIS dan KTP milik seorang pria bernama Samsul Hadi Anwar. Identitas tersebut beralamatkan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Dalam video tersebut tidak diketahui apakah pria dalam KTP tersebut ditangkap atau berhasil kabur. Namun, para pemberontak Houthi terlihat menyandera sejumlah orang dan menyita peralatan komunikasi. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya