Liputan6.com, Misano - Balapan MotoGP 2020 akan berlanjut di Sirkuit Misano, Italia, pertengahan September. Dua seri balapan, yakni San Marino dan Emilia Romagna akan dilangsungkan di sirkuit yang memiliki panjang 4,226 km.
Balapan MotoGP di Sirkuit Misano tidak akan mudah. Sebab, hampir semua karateristik trek bercampur jadi satu di sirkuit ini.
Advertisement
Menurut Kepala kru Alex Rins di tim Suzuki Manuel Cazeau, Sikuit Misano paduan dari tikungan cepat, tikungan lambat, zona pengereman keras, serta sektor sirkuit yang mengalir. Karena itu, para pembalap harus memiliki setelan motor yang bagus plus pemilihan ban yang tepat.
"Ketika Anda punya setelan motor yang bagus, kemudian Anda juga harus memilih kompon ban tepat dan Anda juga harus adaptasi terhadap semua kondisi yang ada di trek," kata Cazeau soal balapan MotoGP di Sirkuit Misano.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ban Khusus
Pada GP San Marino 2019, Michelin selaku penyedia ban MotoGP menyediakan ban khusus. Ketika itu, Michelin menyediakan ban depan dan belakang berkompon soft, medium dan hard.
Namun, untuk ban belakang berkompon medium dan hard dirancang asimetris dengan sisi kanan lebih keras. Ini tentunya untuk mengantisipasi 10 tikungan kanan yang ada di Misano.
Sedangkan untuk ban basah, Michelin menyediakan kompon soft maupun ekstra soft buat ban depan (simetris) serta ban belakang soft (asimetris) dan medium.
Marc Marquez dari tim Repsol Honda tampil sebagai juara setelah bersaing ketat dengan rider Petronas Yamaha, Fabio Quartararo. Dalam balapan ini, Marquez dan Quartararo menggunakan kombinasi ban yang sama, yakni soft di depan dan belakang medium.
Advertisement
Pemilihan Ban
Pemilihan ban yang tepat menjadi salah satu kunci untuk bisa memenangkan balapan di Sirkuit Misano. Berbeda dengan Marc Marquez, pembalap Ducati Andrea Dovizioso merebut podium juara di sirkuit ini dengan menggunakan ban medium di depan dan belakang pada 2018.
Setahun sebelumnya di sirkuit yang sama, Dovizioso memilih kombinasi ban yang berbeda. Ia memakai ban depan dan belakang berkompon soft. Kombinasi ban ini juga dipilih Danilo Petrucci dan Marquez. Hasilnya, Dovizioso finis ketiga. Sementara Marquez merebut podium juara usai menyalip Petrucci pada putaran terakhir.
Dani Pedrosa
Ban soft sepertinya sangat bersahabat dengan Sirkuit Misano. Setidaknya ini dibuktikan Dani Pedrosa pada balapan 2016.
Menggunakan ban soft dengan suhu trek saat itu menyentuh 43 derajat Celcius, Pedrosa bisa bersaing dan bahkan mengalahkan Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi.
Pedrosa memacu motornya semakin cepat 16 lap menjelang finis. Setelah melewati rekan setimnya di Repsol Honda, Marquez, ia menyalip Lorenzo 12 lap jelang finis.
Giliran Rossi yang mendapatkan ancaman Pedrosa. Tiap lap, Pedrosa unggul 0,2-0,3 detik dari Rossi. Tujuh lap jelang finis, Pedrosa akhirnya mendahului Rossi dan sulit terkejar.
Ban soft terbukti sangat membantu Pedrosa dalam balapan di Misano. Sebab, dia memiliki keunggulan di tikungan cepat layaknya tikungan 11-12. Grip ban pun lebih mencengkram.
Advertisement