Menteri Keuangan Thailand Mengundurkan Diri di Tengah Pandemi COVID-19, Ini Alasannya

Belum lama menjabat sejak bulan lalu, Menteri Keuangan Thailand Predee Daochai dikabarkan mengundurkan diri.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Sep 2020, 10:29 WIB
Orang-orang berbelanja di pasar terbuka di luar Taman Lumpini yang dibuka kembali setelah pelonggaran beberapa langkah pengendalian karena Corona COVID-19 di Bangkok, Minggu (3/5/2020). Thailand mulai melonggarkan aturan pembatasan pergerakan orang dan pertemuan. (Mladen ANTONOV/AFP)

Liputan6.com, Bangkok- Menteri Keuangan Thailand, Predee Daochai telah mengundurkan diri meskipun belum lama menjabat, di tengah krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Virus Corona COVID-19.

Predee Daochai (61 tahun) mulai menjabat sebagai menteri keuangan pada bulan lalu, ketika Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha meminta tim ekonominya untuk mengatasi penurunan pembelian dan kehancuran industri pariwisata penting negara tersebut.

Veteran perbankan tersebut belum mengkonfirmasi tentang pengunduran dirinya, termasuk alasannya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/9/2020).

Namun Media Thailand menyebutkan bahwa kemunduran Predee Daochai dari jabatannya adalah karena alasan kesehatan.

Konfirmasi pengunduran dirinya disampaikan melalui pengumuman resmi di surat kabar Royal Gazette negara itu.

Sementara itu, awal dari kabar kemunduran Predee Daochai telah mendorong pasar saham turun hingga 0,9 persen, tetapi telah pulih dengan penutupan kurang dari 0,4 persen.

Selain itu, kemunduran Predee Daochai dari jabatannya juga dinilai akan menciptakan ketidakpastian dalam membuat kebijakan, karena pemerintah telah mengeluarkan miliaran dolar stimulus untuk membantu perekonomian di tengah pandemi.

Kepala riset pasar modal Kasikornbank, Kobsidthi Silpachai mengatakan, "Oleh karena itu, kejadian ini agak mengecewakan".

Silpachai juga memaparkan bahwa ketidakpastian itu adalah tentang siapa yang akan menjadi menteri keuangan, yang akan mempengaruhi kepercayaan sektor swasta, dan dapat meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas politik.

Menurut Kementerian Keuangan Thailand, perekonomian negara mereka diperkirakan dapat terpengaruh hingga 8,5 persen tahun ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Bantuan Masalah Pinjaman Lunak

Penumpang memakai masker untuk melindungi diri dari infeksi virus corona di dermaga di Bangkok, Thailand (28/1/2020). Ketakutan terhadap virus corona dari China membuat persediaan masker semakin menipis di beberapa pusat penjualan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Menanggapi kemunduran Predee Daochai, Presiden Dewan Pariwisata Thailand, Chairat Triratanajaraspon mengatakan "Kami berharap menteri akan membantu masalah pinjaman lunak, tapi mungkin tidak ada kesempatan lagi sekarang".

Diumumkan pada 6 Agustus, Raja Thailand menyetujui penunjukan Predee Daochai sebagai menteri keuangan.

Sebelum meninggalkan badan pemberi pinjaman untuk bergabung dengan kabinet, Predee Daochai diketahui menjabat sebagai wakil presiden Kasikornbank.

Preede Daochai telah bekerja untuk Kasikornbank selama 38 tahun lamanya. Ia merupakan lulusan hukum dari Universitas Thammasat dan mendapatkan gelar masternya di bidang yang sama dari Universitas Illinois.

Thailand sejauh ini telah melaporkan 3.417 infeksi dan 58 kematian akibat Virus Corona COVID-19.

Negara tersebut telah mencabut sebagian besar pembatasan, dengan ekonominya yang sudah begitu terpengaruh, khususnya di sektor pariwisata.

Sementara itu, Thailand diperkirakan mencatat pencapaian industri kurang dari seperlima untuk tahun ini, dari rekor tahun lalu yaitu 39,8 juta pengunjung yang pengeluarannya mencapai sekitar 11,4 persen dari PDB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya