Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Pengurus Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (PP ASBIHU-NU) HM Nashir Maqsudy menyambut baik diberikannya akses Indonesia pada aplikasi Tawakkalna untuk mendaftar umrah maupun haji.
"Mudah-mudahan ini sebagai sinyal bahwa setelah musim haji 2021 selesai jamaah umrah dari Indonesia diizinkan masuk Kerajaan Arab Saudi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/6/2021).
Advertisement
Menurutnya, puluhan ribu calon jamaah umrah dari Indonesia menunggu izin dari Arab Saudi untuk berangkat menunaikan ibadah umrah setelah setahun Saudi melarangnya.
"Banyak yang menanyakan kapan jamaah umrah dari Indonesia bisa diberangkatkan," ujar Nashir.
Sebagaimana informasi, aplikasi Tawakkalna kini telah bisa diakses di 75 negara termasuk Indonesia.
Pada tahap pertama Tawakkalna hanya bisa diakses negara negara Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Aljazair, Sudan, Somalia, Maroko, Tunisia, Djibouti, Palestina, dan Libya.
Kini pada tahap kedua, sudah bisa diakses di Mesir, Mauritania, Bosnia, Indonesia, Afghanistan, Uzbekistan, Afrika Selatan, Lebanon, Nigeria, India, Eritrea, Ethiopia, Sri Lanka, Filipina, Bangladesh, Portugal, Republik Ceko, Denmark, Swedia, Inggris, Norwegia, Austria, Amerika Serikat, Jepang, Yunani, Spanyol, Estonia, Italia, Andorra, Irlandia, Islandia, dan Brunei.
Juga beroperasi di Belgia, Polandia, Jerman, Rumania, San Marino, Slovakia, Slovenia, Singapura, Swiss, Prancis, Finlandia, Siprus, Kazakhstan, Kroasia, Kanada, Latvia, Luksemburg, Lithuania, Liechtenstein, Malta, Malaysia, Monako, Selandia Baru, Belanda, Montenegro, Maladewa dan Azerbaijan.
Disebutkan Nashir, dengan diberinya Indonesia akses ke aplikasi Tawakkalna ini menjadi angin baru bagi jamaah umrah Indonesia karena haji belum diizinkan. Aplikasi Tawakkalna telah memiliki lebih dari 21 juta pengguna sejak diluncurkan.
Perlu dicatat bahwa Tawakkalna adalah aplikasi resmi yang diakui oleh Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona, dan dikembangkan oleh Pusat Informasi Nasional.
Aplikasi ini menyediakan informasi instan dan langsung tentang jumlah infeksi virus corona di Arab Saudi, dan membantu dalam mendeteksi dini kemungkinan infeksi begitu pengguna menunjukkan gejala virus corona.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tawakkalna: Aplikasi COVID-19 Dipakai 20 Juta Orang di Arab Saudi
Sebelumnya, Aplikasi Tawakkalna berhasil mendapat sambutan hangat di Kerajaan Arab Saudi. Pengguna aplikasi COVID-19 itu telah tembus 20 juta.
Tawakkalna diluncurkan oleh pemerintah Saudi bersama Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) pada 11 Mei 2020 untuk menyampaikan berbagai informasi terkait COVID-19.
Dilaporkan Saudi Gazette, Minggu (2/5/2021), pengembang aplikasi ini adalah National Information Center, dan mendapat restu Kemeterian Kesehatan.
Bila melihat situs resminya, aplikasi ini bisa disebut one-stop application. Beragam layanan terkait COVID-19 bisa ditemukan di sini, mulai dari tes, vaksinasi, hingga izin haji.
Aplikasi ini juga menunjukan daftar pelanggaran protokol kesehatan. Tak hanya itu, aplikasi ini bisa menunjukan apakah seseorang memiliki izin kerja ketika pembatasan sedang berlangsung.
Saat ini, Arab Saudi berada di tahap kembali ke kehidupan normal dengan waspada ("Cautiously We Return"). Diharapkan aplikasi Tawakkalna bisa membantu masyarakat dengan memudahkan akses ke berbagai layanan publik.
Advertisement