Polda Sulsel: Tembakan yang Mengenai Warga Memang Diarahkan ke Bawah

Fakta baru terungkap setelah polisi memeriksa 16 polisi dan 4 warga terkait insiden berdarah di Jalan Barukang, Kota Makassar.

oleh Fauzan diperbarui 02 Sep 2020, 18:35 WIB
Tangkapan layar rekaman CCTV saat warga makassar terkena peluru tembakan peringatan polisi (Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Polisi terus bergerak untuk mengungkap fakta dibalik tertembaknya tiga warga Jalan Barukang, Kelurahan Pattingaloang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang terjadi pada Minggu, (30/8/2020) sekitar pukul 01.30 Wita lalu.

Dalam kejadian itu, tiga warga setempat terkena peluru tajam usai polisi mengeluarkan sejumlah tembakan peringatan, mereka adalah AJ (23), IB (22) dan AM (18). AJ sendiri telah meninggal dunia sore kemarin karena tertembak di pelipisnya, sementara IB dan AM tertembak di bagian kakinya dan sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan bahwa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulsel saat ini masih memeriksa sejumlah saksi terkait insiden tersebut. Sedikitnya sudah 16 polisi dan empat orang warga sipil telah dimintai keterangan untuk mengungkap fakta dibalik kejadian tersebut.

"16 polisi dan empat warga sudah kita periksa. Kita periksa untuk mencocokkan keterangan mereka semua. Keterangan mereka harus kita sesuaikan satu dengan yang lainnya," kata Ibrahim kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap fakta bahwa dalam insiden berdarah malam itu, polisi ternyata tidak hanya menembakkan senjatanya ke udara sebagai tembakan peringatan. Ibrahim menyebutkan polisi juga mengarahkan moncong senjatanya ka arah bawah. 

"Itu bukan tembakan peringatan yang kena warga. Jadi memang tembakan peringatan yang diberikan itu keterangan yang didapatkan memang mengarah ke atas. Dan tembakan yang diberikan itu yang mengenai (warga) memang dia menyampaikan itu ditembakkan ke arah bawah," jelas Ibrahim. 

Selain memeriksa 16 polisi yang terlibat kericuhan di Jalan Barukang, Propam Polda Sulsel juga telah mengamankan 10 senjata api milik polisi-polisi tersebut. Senjata-senjata itu saat ini tengah diuji balistik dan kemudian dicocokkan dengan proyektil yang bersarang di kepala AJ (23) korban meninggal dalam insiden tersebut.

"Kita tidak mau bersepkulasi ya, kita tuggu saja hasil uji balistiknya," ucap Ibrahim.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya