Alasan Pemkot Surabaya Gencar Gelar Tes PCR COVID-19 bagi Guru

Dari 3.082 spesimen yang keluar, diketahui 393 guru di Surabaya di antaranya positif COVID-19. Jumlah ini sama dengan 13 persen dari keseluruhan guru yang dites.

oleh Erik diperbarui 03 Sep 2020, 06:00 WIB
Paramedis Siloam Hospitals menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) mandiri COVID-19 secara drive thru di Akses Senayan Park Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid Tes Covid -19 dibanderol seharga Rp 489.000, periode 17-30 April 2020 pukul 08.00-10.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus gencarkan tes swab atau tes usap masal PCR COVID-19 kepada para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pahlawan.

Hingga saat ini, telah ditemukan 393 guru yang dinyatakan positif COVID-19. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memastikan akan terus melakukan tes usap PCR massal kepada para guru SD dan SMP di Surabaya. Hal ini penting untuk menjamin kesehatan di sekolah.

"Jadi, tes swab untuk para guru ini akan terus kami lakukan. Meskipun banyak guru ditemukan positif, tapi tren kesembuhan di Surabaya juga sangat banyak, yang sembuh itu lebih besar daripada yang sakit, setiap hari sekarang seperti itu,” kata Wali Kota Risma, Rabu, 2 September 2020.

Menurut Risma, yang saat ini terus dilakukan adalah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan mengobati yang sakit. Bahkan, dia mengaku tidak terlalu mengurusi mutasi virusnya.

"Fokus saya ya memutus mata rantai penyebarannya, dan mengobati yang sudah sakit,” ujarnya, dilansir dari surabaya.go.id.

Sementara itu, Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto menuturkan, hingga saat ini total sudah ada 3.882 guru yang sudah melaksanakan tes swab massal gratis dari pemkot. Dari keseluruhan tersebut, baru 3.082 spesimen yang sudah keluar hasilnya melalui uji PCR Labkesda Surabaya.

"Hingga saat ini tes swab massal ini masih terus berlangsung. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menuntaskan tes swab kepada seluruh guru SD dan SMP di Surabaya," kata Irvan.

Ia menjelaskan, dari 3.082 spesimen yang keluar, diketahui 393 di antaranya positif COVID-19. Jumlah ini sama dengan 13 persen dari keseluruhan guru yang dites. Sementara sisanya, yaitu 2.675 atau 87 persen dinyatakan negatif COVID-19.

"Untuk guru yang positif langsung kami isolasi. Kalau yang sakit dibawa ke rumah sakit rujukan, sementara yang tanpa gejala dikarantina di Hotel Asrama Haji," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Tes Ratusan Guru Per Hari

Petugas menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada tenaga medis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Irvan mengatakan, dalam sehari Pemkot Surabaya bisa melakukan tes swab terhadap ratusan orang guru. Pada Selasa, 1 September 2020, ada 606 guru yang mengikuti tes swab massal di Labkesda Gayungan. Mereka merupakan guru SD, baik negeri maupun swasta yang berasal dari wilayah Surabaya Barat.

"Biasanya kami lakukan tes swab massal itu hingga pukul 11.00 WIB. Alhamdulillah selalu berjalan lancar dan para guru terlihat sangat antusias," imbuhnya.

Mantan Kasatpol PP Surabaya ini juga menegaskan, tes PCR ini tidak berkaitan dengan rencana pembukaan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Sebab, ia memastikan, hingga saat ini rencana tersebut masih dievaluasi untuk menemukan formula yang tepat agar bisa meminimalkan penularan COVID-19 di sekolah.

"Kami cari yang terbaik. Kami utamakan pencegahan, jangan sampai terjadi penularan. Tidak harus menunggu semua guru sembuh, karena ini hal yang tidak berkaitan," pungkasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya