Bursa Saham Asia Perkasa Menyusul Penguatan Wall Street

Bursa saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Kamis pagi setelah S&P 500 melaju mencatatkan rekor di Amerika Serikat semalam.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Sep 2020, 09:00 WIB
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Kamis pagi setelah S&P 500 melaju mencatatkan rekor di Amerika Serikat semalam.

Dikutip dari CNBC, Kamis (3/9/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 1,35 persen pada awal perdagangan karena saham Fast Retailing melonjak lebih dari 2,5 persen. Indeks Topix juga naik 0,96 persen. Indeks saham Kospi di Korea Selatan naik 0,84 persen.

Sementara itu, S&P/ASX 200 di Australia naik 0,88 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan naik 0,21 persen.

Di sisi data ekonomi, data perdagangan Australia untuk Juli diperkirakan akan keluar sekitar pukul 9:30 pagi HK/SIN. Itu akan diikuti oleh rilis yang diantisipasi dari survei swasta aktivitas sektor jasa China pada bulan Agustus, dengan PMI layanan Caixin akan keluar sekitar jam 9:45 pagi HK/SIN.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wall Street dan Harga Minyak

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sementara untuk Wall Street, S&P 500 naik 1,5 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 3.580,84. Nasdaq Composite ditutup 1 persen lebih tinggi pada 12.056,44.

Baik S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi, dengan Nasdaq mencapai 12.000 untuk pertama kalinya. Dow Jones Industrial Average juga melihat penutupan pertama di atas 29.000 sejak Februari karena menguat 454,84 poin, atau 1,6 persen dan ditutup pada 29.100,50.

Sedangkan harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,25 persen menjadi USD 44,54 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 0,58 persen menjadi USD 41,75 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya