Liputan6.com, Jakarta - Pesawat NASA jatuh dengan selamat di Bumi setelah sebelumnya terbakar di atmosfer. Dikatakan NASA, pesawat antariksa itu tiba kembali ke Bumi, tepatnya jatuh dengan selamat di Pasifik Selatan.
Baca Juga
Advertisement
"Terbakarnya pesawat ketika masuk ke atmosfer tidak akan menjadi ancaman terhadap Bumi ataupun orang-orang di dalamnya. Hal ini merupakan operasional normal yang terjadi pada tiap pesawat yang sudah dipensiunkan," kata NASA, memberikan jaminan atas terbakarnya pesawat tersebut.
Kendati demikian, pesawat tua itu mulanya sempat dikira sebagai sebuah objek asteroid yang akan bertabrakan dengan Bumi, ketika dikenali minggu lalu.
Berdasarkan observasi lanjutan, baru terungkap benda itu bukanlah asteroid. Benda ini diketahui sebagai pesawat bernama Orbiting Geophysics Observatory 1 (OGO-1) yang diluncurkan pada 1964.
Mengutip The Independent, Kamis (3/9/2020), antara tahun 1964 hingga 1969, NASA tiap tahun meluncurkan 1 pesawat antariksa untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Bumi.
Tentang Peswat OGO-1
Nah, OGO-1 merupakan salah satu pesawat yang diluncurkan pada masa itu. Pesawat ini memiliki tugas mempelajari magnetosphere di sekeliling planet Bumi.
OGO-1 bekerja selama kurang lebih lima tahun. Pasalnya pada 1969, pesawat ini diatur ke mode siaga ketika para ilmuwan tidak dapat mengirimkan data ke Bumi. Misi OGO-1 kemudian dihentikan pada 1971.
OGO-1 merupakan pesawat pertama yang dikirim ke luar angkasa, namun justru jadi yang terakhir kembali ke Bumi. Kelima pesawat lainnya sudah lebih dahulu 'pulang' dan jatuh ke berbagai samudera di dunia.
Advertisement
Bantu NASA Prediksi Asteroid
Meskipun OGO-1 merupakan pesawat antariksa dan bukan asteroid yang seperti yang dikira NASA pertama kali, OGO-1 membantu NASA melacak kemungkinan adanya objek asing yang masuk dan berpotensi tabrakan dengan Bumi.
NASA melacak masuknya kembali OGO-1 sehingga bisa melakukan pelacakan dan memprediksi dampak objek terhadap Bumi.
(Tin/Ysl)