Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan munculnya radikalisme di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) karena adanya ketimpangan dan keadilan. Sebab itu Fachrul menjelaskan membangun tata kelola pemerintah yang baik jadi bentuk untuk menangkal radikalisme.
"Sikap radikal itu dapat muncul oleh karena mendapatkan perlakukan yang tidak adil. Atau mendapat ancaman, dan ada kipasan kebencian, maka jadilah radikal. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita juga, membangun tata kelola pemerintahan yang baik, good governance," kata Menag Fachrul dalam keterangan pers, Kamis (3/9/2020).
Advertisement
Dia juga mengingatkan agar pentingnya melakukan pehamanan bersama soal moderasi beragama. Salah satunya yaitu para pimpinan lembaga secara berjenjang, agar terus mengingatkan jajarannya tentang moderasi beragama.
"Ingat, yang dimoderatkan adalah cara kita beragama, bukan agamanya. Kita harus bersikap moderat dalam bersosialisasi dengan orang lain dengan agama yang berbeda atau dalam satu agama tapi memiliki pandangan berbeda," ungkap Menag Fachrul.
Seleksi Ketat
Selanjutnya, dalam menangani radikalisme di tubuh ASN, Fachrul mengingatkan perlunya seleksi ketat calon ASN. Serta memperhatikan pengelolaan rumah ibadah instansi.
"Saya kira, pengurus rumah ibadah ya ASN yang ada di lembaga tersebut," ungkap Fachrul.
Advertisement