Thailand 100 Hari Tanpa Penularan Lokal Virus Corona COVID-19

Thailand tidak melaporkan penularan lokal Virus Corona COVID-19 sejak 26 Mei.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2020, 12:27 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok - Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA) Thailand pada Rabu 2 September 2020 mengatakan bahwa negara tersebut telah memasuki hari ke-100 tanpa penularan lokal COVID-19.

Meski demikian, perekonomian masih terpukul keras oleh pandemi COVID-19, karena Thailand sangat bergantung pada pariwisata dan ekspor.

"Thailand tidak melaporkan penularan lokal apa pun sejak 26 Mei," kata CCSA seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (3/9/2020).

CCSA mengaitkan keberhasilan dalam membendung penyebaran COVID-19 ini dengan sejumlah langkah ketat seperti pengawasan ketat perbatasan yang ditutup bagi orang asing selama beberapa bulan.

Namun, dengan ditutupnya zona udara dan perbatasan itu, ekonomi Thailand telah menderita sejak Maret akibat kurangnya arus kas dari industri pariwisata.

Pemerintah Thailand pada prinsipnya setuju untuk membuka kembali pintu bagi wisatawan menjelang musim dingin di belahan Bumi utara, dan berencana memberikan masa tinggal maksimum sembilan bulan bagi wisatawan yang akan berlibur panjang di resor populer Pulau Phuket.

Saksikan Juga Video Ini:


Menteri Keuangan Baru Mundur Akibat Krisis COVID-19

Seorang pengunjuk rasa memegang seikat balon sambil memberi hormat pada Hunger Games dengan tiga jari selama protes terhadap usulan pembelian kapal selam oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha yang berpihak pada militer di Bangkok (31/8/2020). (AFP/Lillian Suwanrumpha)

Menteri Keuangan Thailand, Predee Daochai telah mengundurkan diri meskipun belum lama menjabat, di tengah krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Virus Corona COVID-19.

Predee Daochai (61 tahun) mulai menjabat sebagai menteri keuangan pada bulan lalu, ketika Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha meminta tim ekonominya untuk mengatasi penurunan pembelian dan kehancuran industri pariwisata penting negara tersebut.

Veteran perbankan tersebut belum mengkonfirmasi tentang pengunduran dirinya, termasuk alasannya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/9/2020).

Namun Media Thailand menyebutkan bahwa kemunduran Predee Daochai dari jabatannya adalah karena alasan kesehatan.

Konfirmasi pengunduran dirinya disampaikan melalui pengumuman resmi di surat kabar Royal Gazette negara itu.

Sementara itu, awal dari kabar kemunduran Predee Daochai telah mendorong pasar saham turun hingga 0,9 persen, tetapi telah pulih dengan penutupan kurang dari 0,4 persen.

Selain itu, kemunduran Predee Daochai dari jabatannya juga dinilai akan menciptakan ketidakpastian dalam membuat kebijakan, karena pemerintah telah mengeluarkan miliaran dolar stimulus untuk membantu perekonomian di tengah pandemi.

Kepala riset pasar modal Kasikornbank, Kobsidthi Silpachai mengatakan, "Oleh karena itu, kejadian ini agak mengecewakan".

Silpachai juga memaparkan bahwa ketidakpastian itu adalah tentang siapa yang akan menjadi menteri keuangan, yang akan mempengaruhi kepercayaan sektor swasta, dan dapat meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas politik.

Menurut Kementerian Keuangan Thailand, perekonomian negara mereka diperkirakan dapat terpengaruh hingga 8,5 persen tahun ini.

Selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya