Liputan6.com, Jakarta - Sering kali disalah sangka sebagai wilayah di China, pemerintah Taiwan mengatakan, pihaknya telah mendesain ulang paspor guna memberi penghormatan pada negara secara simbolis.
Mengutip laman Channel News Asia, Kamis (3/9/2020), Taiwan telah melancarkan komplain karena selama wabah COVID-19, warganya dipersulit masuk ke sejumlah negara. Pasalnya, paspor Taiwan mencantumkan 'Republic of China'.
Nama formal tersebut tertulis dalam Bahasa Inggris berukuran cukup besar di bagian atas, sementara 'Taiwan' malah dicetak di bawah. Paspor baru yang diperkirakan bakal mulai diedarkan pada Januari 2021 ini pun menghapus 'Republic of China'.
Baca Juga
Advertisement
Walau dalam karakter China, nama 'Republic of China' bakal tetap tercantum. Lalu, desain baru paspor ini juga bakal memperbesar nama 'Taiwan' dalam ejaan Bahasa Inggris.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menuturkan, desain paspor baru ini diperlukan untuk mencegah warganya disangka sebagai penduduk China, terutama sejak aturan masuk sebuah negara diimplementasi sejak masa awal pandemi.
"Dengan perubahan desain paspor, kami berharap bisa memberi penegasan lebih pada visibilitas Taiwan, menghindari orang salah berpikir warga kami berasal dari China," tutur Wu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdebatan tentang Identitas
Di Beijing, juru bicara Menteri Luar Negeri China Hua Chunying menuturkan, menurut laporan South China Morning Post, tak peduli langkah apa yang diambil Taiwan, wilayah itu tetap bagian tak terpisahkan dari China.
China mengklaim, Taiwan merupakan bagian wilayah kedaulatannnya, juga mengatakan hanya pihaknya yang berhak berbicara atas nama Taiwan secara internasional.
Taiwan mengatakan, pernyataan ini kemudian membingungkan banyak negara dan membuat mereka menerapkan restriksi yang sama antara pelancong Taiwan dan China. Kebijakan ini dinilai mengerdilkan kesuksesan Taiwan mengendalikan penyebaran virus dengan catatan kasus terbilang rendah.
Selama bertahun-tahun, Taiwan telah berdebat tentang identitas dan apa sebenarnya hubungan mereka dengan China, termasuk soal nama pulau tersebut. Tapi, pandemi membuat isu ini turun dari sorotan.
Advertisement