Liputan6.com, Surabaya - Misteri mengenai sosok pasangan calon wali dan wakil wakil Kota Surabaya yang mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan sudah terjawab.
Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani sudah mengumumkan Eri Cahyadi dan Armuji adalah penerus Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana.
Sosok Eri Cahyadi ini ternyata putra asli Surabaya yang berasal dari kampung lawas Maspati. Kampung yang saat ini dijadikan sebagai kampung wisata tersebut letaknya berada di dekat Tugu Pahlawan.
"Saya sempat ngobrol-ngobrol sama Mas Eri. Ternyata, Mas Eri ini aslinya dari Maspati Surabaya. Usianya saat ini 43 tahun. Mas Eri juga alumni dari ITS Surabaya," ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, ditulis Kamis (3/9/2020).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, saat dikonfirmasi apakah dirinya masuk menjadi kader PDI Perjuangan, Eri Cahyadi menjawab,saat dirinya dicalonkan sebagai Cawali Surabaya oleh PDI Perjuangan, itu artinya sudah menjadi bagian dari PDI Perjuangan.
“Setelah saya dicalonkan sebagai Cawali Surabaya, saya sudah menjadi bagian dari keluarga PDI Perjuangan,” ucap Eri.
Nama Eri Cahyadi sebelumnya santer terdengar sejak tahun lalu sebagai calon yang akan menggantikan Tri Rismaharini (Risma). Ia menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada 2018 saat berusia 41 tahun.
Mengutip situs pribadi Eri Cahyadi, sebelum menjadi pegawai negeri sipil (PNS), ia bekerja sebagai konsultan di Jakarta pada 1999-2001. Kemudian dia mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan diterima sebagai PNS pada 2001 di Dinas Bangunan.
Pria lulusan sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1999 ini telah menjadi Plt Kasubag pada usia 30 tahun. Selanjutnya dia dipercaya menjadi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang saat usia 34 tahun.
Selanjutnya ia dipercaya menjadi Kepala Bappeko dan Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka (DKRTH) pada 2018.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Eri Cahyadi Mundur Jadi ASN Setelah Dengar Kabar Dapat Rekomendasi PDIP
Sebelumnya, Eri Cahyadi mengaku kaget mendengar kabar mendapatkan rekomendasi calon Wali Kota Surabaya dari DPP PDI Perjuangan (PDIP).
Dirinya sontak langsung mengajukan surat pengunduran diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Eri Cahyadi mengatakan, pengajuan surat pengunduran diri itu diserahkan sebelum dirinya berangkat menuju Taman Harmoni, Keputih, Surabaya, Jawa Timur.
"Saya mendapat kabar jika DPP PDI Perjuangan memberikan amanah saya sebagai Cawali Surabaya, saat saya sedang di lapangan mengurus program Surabaya Heritage," ujar Eri, ditulis Kamis, 3 September 2020.
"Setelah mendapat informasi itu, saya langsung tandatangani surat pengunduran diri sebagai ASN sebelum saya berangkat ke Taman Harmoni,” ia menambahkan.
Dengan sudah dilayangkannya surat pengunduran diri ini, Eri Cahyadi mengaku, dirinya sudah tidak lagi sebagai ASN Pemkot Surabaya dan sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Surat pengunduran diri itu, kata Eri Cahyadi, telah dikirim kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya. “Saya sudah tidak ngantor di Pemkot Surabaya,” ungkapnya.
Advertisement