Duka Buya Syafii Maarif Mendengar 100 Dokter Gugur Lawan Covid-19

Syafii Maarif mengaku tak bisa membayangkan banyak dokter muda yang satu per satu berguguran disebabkan karena Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 03 Sep 2020, 16:29 WIB
Buya Syafii Maarif optimistis Ahok bisa pimpin BUMN (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh Ulama Buya Syafii Maarif mengaku terguncang mendengar fakta ratusan tenaga medis dan kesehatan gugur karena Covid-19. Ulama berusia 85 tahun itu mempertanyakan mengapa hal itu bisa terjadi.

"Tapi jiwa saya terguncang melihat tenaga kesehatan yang sudah ratusan meninggal. Dokter sudah 104 (meninggal) sampai detik ini, apakah memang harus begitu? Atau memang kita kurang mempersiapkan mereka dengan alat pelindung diri," tanya Buya Syafii dalam acara Doa Bersama dan Heningkan Cipta untuk Keselamatan Dokter Indonesia yang disiarkan melalui daring, Rabu, 2 September 2020.

Buya Syafii menyebut, jika apa yang dialami Indonesia juga dialami negara lain, maka hal itu sebuah kewajaran dalam kaitannya perang melawan Covid-19.

"Tapi kalau negara lain tenaga dokternya yang meninggal tidak banyak semacam ini, itu berarti ada sesuatu yang salah pada kita. Ada sesuatu yang keliru yang perlu diperbaiki," kata dia.

Dia mengaku tak bisa membayangkan banyak dokter muda yang satu per satu berguguran disebabkan karena Covid-19.

"Sesungguhnya batin saya merintih menghadapi ini," ucap Buya lirih.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Doa untuk Para Tenaga Medis

Syafii Maarif berharap, ke depannya tidak ada lagi para tenaga medis dan petugas kesehatan yang gugur lantaran Covid-19.

"Kepada Allah saya berdoa mudah-mudahan sahabat-sahabat kita yang sudah wafat, apakah tenaga kesehatan, apakah para dokter, kita doakan semoga mereka diterima Allah di tempat yang layak sesuai dengan amal kemanusian mereka yang luar biasa hebatnya," ucapnya dalam doa. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya