Liputan6.com, Papua - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VIII Provinsi Papua Barat, resmi dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dan disaksikan oleh jajaran Wali Kota dan Bupati se-Papua Barat, pada 31 Agustus 2020 lalu.
Pembukaan MTQ VIII Papua Barat tersebut disaksikan via zoom, di Sekolah Menengah Atas Muhamaddiyah Teluk Bintuni, oleh Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT yang didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama, Rofiul Amri, M.Pd.I, Ketua Majelis Ulama Indonesia Teluk Bintuni, Ahmad Subuh Refideso,S.HI, serta Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Teluk Bintuni.
Sebanyak 39 Kafilah MTQ yang berasal dari Teluk Bintuni akan mengikuti dan berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun ini. Ke-39 kafilah Teluk Bintuni merupakan putra-putri asli Teluk Bintuni yang berasal dari Sebyar.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini menjadi kekaguman dari Bupati Teluk Bintuni, saat memberikan sambutannya di akhir acara pembukaan MTQ tersebut. "Ini membanggakan sekali, kafilah Teluk Bintuni adalah putra-putri yang asli berasal dari Teluk Bintuni, bukan impor dari tempat lain," ujarnya yang disambut senyum para hadirin.
Bupati Kasihiw mendorong dan memberi semangat agar kafilah-kafilah Teluk Bintuni untuk memberikan yang terbaik, hingga bisa mewakili Provinsi Papua Barat untuk mengikuti MTQ tingkat Nasional.
Selain itu, Bupati Kasihiw juga memberikan dukungan penuh kepada panitia penyelenggara dan LPTQ Teluk Bintuni, baik itu secara finansial maupun morel.
"Panitia dan Ketua Harian LPTQ bisa segera menemui saya, agar apa yang dibutuhkan bisa langsung kita realisasikan besok. Kami pemerintah daerah memberikan dukungan penuh kepada para peserta dan panitia,” ungkapnya.
Kesigapan Bupati Kasihiw terlihat ketika terjadi pemadaman listrik pada saat acara pembukaan sedang berlangsung. Jajaran pejabat dan stafnya pun secara langsung diminta untuk memberikan bantuan pembangkit listrik (Genset – red) kepada panitia agar kelancaran acara yang diselenggarakan secara daring ini bisa terlaksana.
Pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Papua Barat VIII ini terasa berbeda. Adanya pandemi yang mengakibatkan harus dilaksanakan secara virtual, namun tidak mengurangi nilai dari acara itu sendiri.
"Meskipun kali ini kita harus melaksanakan acara ini secara online, tapi jangan sampai menyusutkan semangat kita, dan menyurutkan nilainya. Intinya Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, siap menyukseskan pelaksanaan MTQ," pungkasnya.