Anissa Barbato mengabadikan gambar dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali di New York, Rabu (2/9/2020). Dek yang berada di lantai 100 menara utama Hudson Yards itu memiliki tinggi 1.100 kaki atau setara 335 meter. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)
Pengunjung berswafoto dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali untuk umum di New York, Rabu (2/9/2020). Dek pengamatan tertinggi di belahan bumi bagian barat itu menawarkan pemandangan 360 derajat langit ikonik kota New York (TIMOTHY A. CLARY/AFP)
Seorang pria memandang cakralawa kota dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali untuk umum di New York, Rabu (2/9/2020). Dek yang berada di lantai 100 menara utama Hudson Yards itu memiliki tinggi 1.100 kaki atau setara 335 meter (TIMOTHY A. CLARY/AFP)
Anissa Barbato menikmati cakralawa kota New York dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali, Rabu (2/9/2020). Dek pengamatan tertinggi di belahan bumi bagian barat itu menawarkan pemandangan 360 derajat langit ikonik kota New York (TIMOTHY A. CLARY/AFP)
Pengunjung berswafoto dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali untuk umum di New York, Rabu (2/9/2020). Dek yang berada di lantai 100 menara utama Hudson Yards itu memiliki tinggi 1.100 kaki atau setara 335 meter (TIMOTHY A. CLARY/AFP)
Pengunjung memandang cakralawa kota dari Edge, dek langit tertinggi di luar ruangan di Western Hemisphere saat dibuka kembali untuk umum di New York, Rabu (2/9/2020). Dek yang berada di lantai 100 menara utama Hudson Yards itu memiliki tinggi 1.100 kaki atau setara 335 meter. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)