Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui PP PON menggelar webinar dengan tema pengembangan industri dan inspirasi menjanjikan untuk pemuda. Kegiatan tersebut berlangsung pada 1 September 2020 secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Live Youtube Channel official PP-PON Kemenpora.
Kepala PP-PON Tri Winarno menuturkan, kegiatan tersebut merupakan program keenam prioritas Kemenpora Tahun 2020-2024. Yakni, untuk pemasalan dan pemasyarakat olahraga yang menimbulkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar di kalangan masyarakat.
Advertisement
Adapun, maksud dan tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan informasi yang akurat dalam strategi pengembangan kegiatan olahraga menjadi industri dan bisnis olahraga di Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga ingin menjadikan webinar pemuda penggerak industri dan bisnis olahraga sebagai kebutuhan pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan kualitas dalam memanfaatkan sumber daya yang ada mulai dari usaha menyediakan barang dan jasa keolahragaan yang sederhana.
Di webinar ini, narasumber yang memberikan materi merupakan sosok yang sangat kompeten. Mulai dari Mahfudin Nigara (Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora), Firmansyah Dlis (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ), Sri Wahyuni (Asisten Deputi Industri Promosi Olahraga Deputi IV), Chris John (Petinju Indonesia, Perahi gelar Juara dunia WBA dan IBF ), dan Yano Irano (Direktur PT. Maestro Perkasa Sportindo).
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah yang bertindak sebagai keynote speaker menuturkan, kebanyakan pemuda ingin mendapat hasil yang instant sehingga jarang untuk berkecimpung langsung di industry olahraga yang harus memulai dari 0.
Padahal, peluan bisnis di industry olahraga ini dikatakannya sangat besar sekali. Seperti produk olahraga, kepemilikan pusat kebugaran, hingga menjadi EO suatu pertandingan. ”Lapangan kerja sangat banyak dan variasi,” katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bola Piala Dunia
Atas dasar itu, dari webinar ini diharapkan pemuda bisa lebih melek lagi untuk bisa terjun di industry olahraga. Dari level pemula hingga kualitas international. Nigara menuturkan, produk dari Indonesia sudah banyak menghiasi dunia olahrtaga international. Seperti pada Piala Dunia sepak bola pada 1974 dan 1978.
Saat itu, sambungnya, bola yang digunakan buatan Indonesia yang di buat di daerah Sukabumi dan Ciamis. Akan tetapi, dia menyebut kelemahan dari Indonesia belum bisa menjaga kepercayaan.
Advertisement
Tidak Boleh Dijiplak
”Kita lebih suka melakukan pelanggaran dari pada mematuhi aturan. Karena bola yang ada tidak boleh dijiplak, tapi malah dikloning. Akhirnya ditarik dan pada 1982 pembuatan bola berpindah ke Bangladesh,” paparnya.
Karena itu, selain membuat produk, hal utama yang harus dijaga adalah kepercayaan. Agar mproduk buatan anak bangsa bisa bertahan dengan waktu yang panjang di pasar international.