Liputan6.com, Pekanbaru - Aktivitas di gedung DPRD Riau masih seperti biasa setelah satu anggota dewan terkonfirmasi Covid-19. Pria inisial A ini terinfeksi begitu pulang dari Jakarta bersama 25 anggota DPRD lainnya serta 8 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 2 staf ahli.
Sebagai tindak lanjut, seluruh anggota DPRD dan beberapa orang kontak erat dengan pasien menjalani swab test massal. Tes ini dilakukan di lapangan tenis DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto, gedung tempatnya bekerja sudah disemprot disinfektan beberapa hari lalu. Politikus Gerindra ini berharap hasil uji seka tidak menambah pasien Covid-19 di Riau.
"Swab ini untuk mengetahui agar penyebaran tidak meluas," kata Hardianto, Kamis siang, 3 September 2020.
Hardianto menyebut tidak ada penutupan gedung DPRD sejak ada satu anggota dewan terkonfirmasi. Keputusan ini diambil pimpinan DPRD bersama sekretariat dewan.
Sementara untuk perjalanan dinas, Hardianto menyerahkan ke pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. Namun, dia memberi syarat anggota DPRD harus berbadan sehat serta sudah melakukan rapid ataupun swab test.
"Aktivitas di DPRD saat ini lebih diperketat protokol kesehatannya, langkah mitigasi sudah dilakukan," ucap Hardianto.
Hardianto menjelaskan, uji seka di DPRD sudah pernah dilakukan beberapa pekan sebelumnya. Semua anggota DPRD dan staf diambil sampel dan hasilnya saat itu negatif semua.
Tak lama setelah itu, sejumlah anggota DPRD Riau melakukan perjalanan dinas dalam rangka kegiatan badan musyawarah. Sepulang dari itu, satu anggota DPRD merasa tidak enak badan lalu swab mandiri di rumah sakit swasta.
"Hasil positif dan dia minta dirawat, sejauh ini baru satu yang terkonfirmasi, mudah-mudahan tidak bertambah," kata Hardianto.
Selain anggota DPRD, rektor Universitas Islam Riau Professor Syafrinaldi juga menambah daftar pasien konfirmasi Covid-19 di Riau. Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nasir tidak menampik hal tersebut.
"Saya ada dapat kabar, kemudian dicek dan ternyata nama tersebut sama dengan daftar penambahan," kata Mimi.
Mimi menyebut pasien ini melakukan swab mandiri di salah satu rumah sakit swasta. Setelah dinyatakan positif, rektor tersebut menjalani isolasi mandiri.
"Untuk tracing ataupun pelacakan kontak erat dilakukan oleh puskesmas setempat," ucap Mimi.