Jubir Satgas Harap Surabaya Tekan Kenaikan Kasus Positif COVID-19

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah di Jawa Timur terutama Surabaya untuk menekan kasus positif COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2020, 22:30 WIB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan istilah herd immunity muncul dari bahasa asing saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah terutama Surabaya, Jawa Timur dapat menekan kasus positif COVID-19

"Jika dilihat persebaran jumlah kasus 35 persen terpusat di Surabaya dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur," ujar dia, saat konferensi pers, Kamis (3/9/2020).

Ia mendorong menekan kasus positif COVID-19 tersebut dengan terus mendorong masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Pemerintah daerah terutama Surabaya mohon untuk menekan kenaikan jumlah kasus dengan terus terapkan protokol kesehatan. Dorong masyarakat disiplin sehingga kasus bisa ditekan," ujar Wiku.

Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan per 30 Agustus 2020, Wiku menuturkan, jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Jawa Timur berada di Surabaya sebanyak 12.122 orang, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 4.951 orang, Kabupaten Gresik sebanyak 2.560 orang.

Sementara itu, jumlah kematian kumulatif terbanyak di Surabaya sebanyak 1.014 orang, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 246 orang, Kabupaten Gresik sebanyak 185 orang, Kabupaten Pasuruan sebanyak 81 orang dan Kota Malang sebanyak 73 orang.

Sementara itu, kasus sembuh dari COVID-19 juga dicatatkan di Surabaya yang mencapai 9.817 orang, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 3.812 orang, Kabupaten Gresik sebanyak 2.012 orang, Kota Malang sebanyak 925 orang, dan Kabupaten Pasuruan sebanyak 709 orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan COVID-19 di Jawa Timur

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/7/2020), COVID-19 bukan konspirasi. (Dok Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19)

Per 2 September 2020, jumlah kasus kumulatif mencapai 34.278. Dari kasus kumulatif tersebut masih ada kasus aktif mencapai 5.076 atau 14,80 persen.

"Dengan kasus aktif Jatim itu rendah, lebih rendah dari kasus aktif nasional 24,1 persen," ujar Wiku.

Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 di Jawa Timur mencapai 26.777 orang atau 78,11 persen.

"Kasus sembuh di Jawa Timur termasuk tinggi di atas kasus sembuh di Indonesia. Di Jawa Timur 78,11 persen, Indonesia 72,1 persen," kata Wiku.

Ia mengatakan, kasus meninggal karena COVID-19 perlu menjadi perhatian di Jawa Timur. Tercatat kasus meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur mencapai 2.425 atau 7,07 persen. Persentase kematian karena COVID-19 di Jawa Timur itu di atas nasional sebanyak 4,2 persen.

Selain itu, Wiku menambahkan, ada 14 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan risiko rendah. Sedangkan 25 kabupaten/kota di Jawa Timur berisiko sedang, dan 9 kabupaten/kota dengan risiko tinggi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya