Pilkada Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Surabaya

Pengamat ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Wisnu Wibowo menuturkan, pelaksanaan pilkada berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Surabaya.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Sep 2020, 09:20 WIB
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur dinilai bakal beri stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Pahlawan saat pandemi COVID-19. 

Pengamat ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Wisnu Wibowo menuturkan, pelaksanaan pilkada berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Surabaya. Ada anggaran Pilkada Surabaya sekitar Rp 101,2 miliar, menurut Wisnu dapat meningkatkan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT).

"Anggaran digunakan untuk pembelian alat peraga, kampanye, pengeluaran akan masuk di LNPRT. Anggaran Rp 101 miliar itu akan masuk dan dongkrak perekonomian," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Jumat (4/9/2020).

KPS S2 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini menuturkan, anggaran pilkada dari para calon kepala daerah untuk pelaksanaan tahapan pilkada juga akan mendongkrak konsumsi masyarakat.

"Ada pembayaran untuk tim suksesnya, dan lainnya sehingga ini dapat meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat," kata dia.

Akan tetapi, Wisnu menuturkan, dampak dari pilkada terhadap ekonomi Surabaya itu kecil. Hal ini mengingat pandemi COVID-19 yang terjadi juga membatasi aktivitas pelaksanaan pilkada dan kasus kumulatif COVID-19 di Surabaya. Kasus kumulatif COVID-19 di Kota Pahlawan capai 12.436 hingga 3 September 2020.

Jika sebelum pandemi, ada kampanye yang akan mengumpulkan massa sehingga bisa berdampak terhadap konsumsi masyarakat. Ada pandemi COVID-19 membuat perubahan dalam kampanye.

"Tidak terlalu signifikan, relatif kecil. Perputaran uang turun. Ini pilkada di era pandemi dengan aktvitas manusia terbatas," ujar dia.

Wisnu menuturkan, para calon kepala daerah juga akan memanfaatkan teknologi untuk kampanye di tengah pandemi. Hal itu membuat kegiatan kampanye menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini berbeda sebelum pandemi, menurut Wisnu biasanya akan mengundang massa di lapangan.

Selain itu, Wisnu juga mengingatkan untuk keamanan memitigasi penyebaran COVID-19 saat pilkada. "Diwaspadai kegiatan yang tidak terang-terangan tapi mengumpulkan massa," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Surabaya

Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Terkait pertumbuhan ekonomi, Wisnu perkirakan ekonomi Surabaya tumbuh positif hingga akhir 2020. Ia prediksi, ekonomi Surabaya tumbuh sekitar satu persen hingga akhir 2020. Pada 2018, ekonomi Surabaya tumbuh 6,2 persen.

"Surabaya biasanya di atas nasional dan Jawa Timur. Tumbuh satu persen itu sudah bagus. Pilkada jadi stimulus," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya