Top 3 News: Penyerangan Polsek Ciracas Diduga Ada Keterlibatan Warga Sipil

Top 3 News hari ini, tiga orang dilaporkan terluka saat sekelompok massa menyerang Polsek Ciracas, Jaktim. Dua orang merupakan anggota polisi, satu lainnya warga sipil yang bekerja pada salah satu media nasional.

oleh Devira PrastiwiMaria FloraAdy AnugrahadiYopi Makdori diperbarui 04 Sep 2020, 07:08 WIB
Kondisi Polsek Ciracas usai diserang 100 orang tak dikenal (Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, penyerangan disertai perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu, 29 Agustus kemarin belakangan diketahui tak hanya dilakukan oleh sejumlah oknum TNI. Polisi menduga ada keterlibatan warga sipil dalam aksi tersebut.

Selain perusakan, massa yang menyerang Polsek Ciracas juga melukai dua petugas yang tengah berpatroli dan seorang kru dari salah satu media nasional. Tak hanya pukulan, dia mengaku terkena tembakan yang mirip airsoft gun.

Awak media itu menjadi sasaran lantaran dikira polisi.

Selain kabar terbaru terkait penyerangan Polsek Ciracas, berita lainnya yang tak kalah menuai sorotan terkait jerat narkoba yang kembali menimpa musisi Tanah Air.

Eks drummer BIP, Jaka Hidayat (JH) diciduk di salah satu hotel bilangan Jakarta Utara, Rabu 2 September 2020. Bersama satu rekannya, polisi juga mengamankan narkoba jenis sabu. Untuk hasil tes urine, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan. 

Beralih ke dunia pendidikan di Tanah Air. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengingatkan sekolah yang mulai menerapkan pembelajaran tatap muka, berlakukan sistem bergilir atau shifting.

Dia pun menyatakan tidak akan memberi sanksi akademik apabila menolak pembelajaran tatap muka, apabila dipandang masih berisiko tertular Covid-19.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 3 September 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. 8 Kabar Terbaru Pengembangan Kasus Penyerangan Polsek Ciracas

Petugas kepolisian mengecek salah satu mobil yang rusak pascapenyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu (29/8/2020). Polsek Ciracas diserang oleh sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aparat kepolisian menyampaikan, satu dari tiga korban penyerangan Polsek Ciracas terkena luka tembak mirip airsoft gun. Dia adalah kru salah satu media nasional.

"Kru ANTV masih dalam penanganan medis RSPAD. Dia terkena pukulan dan katanya kena peluru airsoft gun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di kantornya, Selasa, 1 September 2020.

Selain itu, menurut Yusri, saat ini penyidik Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan masyarakat sipil dalam kasus penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas.

Polda Metro Jaya juga merilis dua indentitas korban perusakan di Polsek Ciracas, pada Sabtu 28 Agustus 2020 dini hari. Mereka masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Bripka Tukin mengalami luka memar yang cukup parah di bagian wajah sebelah kanan. Sementara, Bripa Bernandus mengalami luka sobek pada bagian wajah, dan memar di seluruh wajah.

 

Selengkapnya...


2. Ini Sosok JH, Musisi yang Ditangkap Polisi Terkait Kasus Sabu

Ilustrasi borgol (Abdillah/Liputan6.com)

Teka-teki musisi berinsial JH yang tertangkap karena kasus sabu akhirnya terungkap. Dia adalah Jaka Hidayat, eks Drummer grup band BIP.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menggatakan, JH pernah bergabung dengan grup band BIP. Saat itu, posisinya sebagai penabuh drum.

Sebelumnya, Kasat Narkoba Polres Jakarta Utara AKBP Kurniawan mengatakan, JH diamankan bersama temannya di salah satu hotel bilangan Jakarta Utara, Rabu 2 September 2020. Polisi menyita barang bukti berupa sabu.

"Sementara ini kami amankan sabu," kata dia saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Kurniawan masih belum membeberkan secara gamblang kronologi penangkapan termasuk jumlah sabu yang disita. Menurut dia, jumlah barang bukti sabu masih dalam proses penghitungan.

 

Selengkapnya...


3. Nadiem Ingatkan Sekolah yang Gelar Pelajaran Tatap Muka Berlakukan Sistem Bergilir

Mendikbud Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan, sekolah yang menggelar pembelajaran secara tatap muka masih diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh atau PJJ.

Hal ini disampaikan Nadiem dalam rapat koordinasi dengan para kepala daerah, dan juga diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Rabu 2 September 2020 kemarin.

Dia mengingatkan, sekolah hanya diizinkan 50 persen saja untuk mengisi kapasitas dalam pembejalaran tatap muka. Sehingga sekolah harus memberlakukan sistem bergilir atau shifting bagi siswa.

Dia juga menuturkan, baik siswa maupun orangtua berhak tak mengikuti pembejaran tatap muka di sekolah, apabila dipandang berisiko tertular virus Covid-19.

 

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya