5 Trik agar Anak Lebih Bahagia Jalani Sekolah dari Rumah

Ini kiat-kiat bagi orangtua agar anak lebih senang menjalani kegiatan sekolah dari rumah selama masa pandemi COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Sep 2020, 19:00 WIB
Seorang siswi saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di rumahnya di RT 003 RW 006 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Selama Covid-19, anak-anak memanfaatkan televisi yang ada untuk mengikuti pelajaran sekolah yang disiarkan TVRI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Psikolog klinis dewasa Pendiri Sadari_Diri Fadhilah Eryananda membagikan kiat-kiat bagi orangtua agar anak lebih senang menjalani kegiatan sekolah dari rumah selama masa pandemi COVID-19.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah alokasi waktu, katanya. Alokasi waktu ini tidak perlu sama persis dengan apa yang diterapkan di sekolah. Namun, yang penting anak tetap bisa merasakan kegiatan belajar di rumah seolah ia hendak pergi ke sekolah.

“Misalnya, dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00, jika jam 08.00 sudah harus mulai belajar maka anak dibiasakan bersiap-siap mulai pukul 07.00. Alokasi waktu bisa dibuat mirip dengan di sekolah, untuk yang dikerjakannya bisa disesuaikan dengan apa yang diajarkan melalui daring,” kata Fadhilah dalam webinar pada Selasa (18/8/2020).

Kiat kedua adalah mengatur ruang belajar, tidak disarankan melakukan kegiatan belajar di tempat istirahat seperti kamar agar anak tidak bingung menentukan waktu belajar dan waktu istirahat. Pemilihan ruang belajar khusus diperlukan dan orangtua bisa membuat ruang belajar tersebut menjadi senyaman mungkin.

“Bisa dekat halaman atau area terbuka di mana mereka bisa melihat tanaman. Penentuan tempat belajar bisa didiskusikan dengan anak, jadi seakan-akan mereka pergi sekolah ya pergi ke ruang belajar itu. Sebisa mungkin ruang belajar minim distraksi.”

Simak Video Berikut Ini:


Agendakan Belajar Bersama

Kiat selanjutnya adalah ketahui cara belajar anak. Anak yang belajar sambil banyak melakukan gerakan bukan berarti dia tidak fokus pada pelajaran melainkan memang begitu gaya belajarnya.

“Kiat keempat adalah menggunakan fasilitas yang mendukung. Jika keluarga memiliki masalah terkait hal-hal tersebut maka dapat melakukan komunikasi dengan pihak yang bisa membantu seperti pihak sekolah atau pemerintah.

Kiat Kelima adalah memberikan kesempatan untuk anak melakukan kegiatan belajar bersama. Agenda belajar bersama bertujuan agar anak tidak kehilangan momen-momen untuk sosialisasi bersama teman-temannya. Mengingat, sosialisasi adalah salah satu kebutuhan anak.

“Maksimalisasi teknologi untuk membantu anak tetap terhubung dengan teman-temannya. Kita boleh bantu anak-anak untuk mengakses aplikasi pertemuan daring dan sebagainya.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya