Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata penambahan kasus harian terkait Covid-19 di DKI Jakarta sudah mengkhawatirkan. Berdasar laporan Dinas Kesehatan, ada penambahan 800-1.000 kasus baru per harinya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza mengatakan pemprov tengah fokus untuk menurunkan positivity rate Covid-19.
Advertisement
"Ini jadi fokus dan konsen kita atas data ini. Kalau lihat data 6,6% total persentase. Sepekan memang 12,5%," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Namun, positivy rate Covid-19 DKI masih lebih baik dibandingkan angka nasional meski mengalami kenaikan.
"Tes PCS kita per 1 juta 62.063 orang. Bicara tes Jakarta ini yg terbaiklah. 660.661 orang yang dites. Positivity rate sepekan ini 11,2%. kalau nasional 13,5%. Jadi DKI masih di bawah angka nasional," ucap Ariza.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengkhawatirkan
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menilai kondisi Jakarta saat ini cukup mengkhawatirkan. Pernyataan Anies itu terkait tren penambahan kasus corona di Jakarta.
"Jakarta saat ini mengkhawatirkan. Kenapa? Karena angkanya sudah di atas merah ini dalam 3 minggu terakhir angkanya naik terus," ujar Anies, Jumat (4/9/2020).
Angka merah yang dimaksud merupakan batas aman positivity rate yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 5 persen. Sementara di Jakarta, persentase positivity rate Covid-19 menyentuh angka 12 persen.
Dia menambahkan, temuan kasus baru juga diperoleh dari active case finding yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Namun yang jelas, lanjut dia, tingkat penularan Covid-19 di Ibu Kota masih sangat tinggi.
Untuk itu, Anies meminta seluruh warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Berdasar laporan pada Kamis 3 September 2020, penambahan kasus positif Covid-19 di DKI sebanyak 1.137. Sehingga akumulasi kasus aktif di DKI sebanyak 10.032 dengan positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 12,5 persen.
Advertisement