Liputan6.com, Manchester - Alexis Sanchez bergabung dengan Manchester United (MU) dari Arsenal pada Januari 2018. Namun, striker asal Chile ini kesulitan tampil mengesankan selama dua musim sebelum dipinjamkan ke Inter Milan pada 2019 lalu.
Merefleksikan waktunya di MU, Alexis Sanchez mengklaim dia tahu dengan sangat cepat tidak akan menikmati berkostum klub berjuluk Setan Merah itu. Bahkan, pemain berusia 31 tahun itu mengecam kurangnya persatuan skuat selama waktunya di Old Trafford.
Advertisement
"Setelah sesi latihan pertama saya menyadari banyak hal, saya pulang dan bertanya kepada keluarga dan manajer saya apakah saya tidak dapat memutuskan kontrak dan kembali ke Arsenal. Ada sesuatu yang tidak sesuai dengan saya, tetapi saya sudah menandatangani," kata Sanchez lewat video di akun Instagramnya.
"Bulan-bulan berlalu dan saya terus merasakan hal yang sama. Kami tak bersatu sebagai tim pada saat itu."
"Para jurnalis juga berbicara tanpa mengetahui dan itu menyakitkan. Mantan pemain juga berbicara dan tidak tahu apa yang terjadi di dalam klub. Dan mereka menyakiti saya," tambah pemain yang memakai nomor tujuh di MU.
Saksikan Video Alexis Sanchez di Bawah Ini
Borok MU
Dalam kesempatan ini, Alexis Sanchez mengungkapkan kejelakan MU. Dia mengklaim selalu menjadi pihak yang disalahkan.
"Seorang pemain juga bergantung pada lingkungan internal, bahwa kami perlu menjadi sebuah keluarga. Kami tidak seperti itu, dan itu tercermin di lapangan. Jika seseorang harus disalahkan, mereka menyalahkan saya," ucap mantan pemain Barcelona ini.
"Saya melakukan kritik diri dan seharusnya bermain lebih baik. Tapi saya selalu disalahkan, bahkan jika saya bermain selama beberapa menit."
Sanchez membuat 45 penampilan untuk Setan Merah dan hanya mencetak lima gol dan sembilan assist. Pencapaian tersebut tidak seberapa dibandingkan dengan 80 gol yang dia cetak dalam 166 laga bersama The Gunners.
Advertisement
Gagal Maksimal
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer, baru-baru ini, mengakui Sanchez gagal bermain secara maksimal saat di Setan Merah. "Kami mendoakan yang terbaik untuknya dan dia pemain top yang kami ingin lihat memainkan sepak bola terbaiknya," kata Solskjaer.
"Untuk alasan apa pun kami tidak melihat yang terbaik dari dia di sini, tapi dia profesional top dan kami mendoakan yang terbaik untuknya."