Liputan6.com, Jakarta Perusahaan asal Australia, Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) resmi bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun industri hijau.
FFI merupakan salah satu anak perusahaan dari Fortescue Metals Group yang didirikan orang terkaya di Negeri Kangguru, yakni Andrew Forest.
Advertisement
Andrew Forest mengatakan proyek kerja sama dengan Indonesia dilakukan berdasarkan hasil studi kelayakan dan perjanjian persetujuan.
Anak perusahaannya ini, telah didukung dengan berbagai keahlian kelas dunia. Memiliki keunggulan operasional dan berkemampuan sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Andrew mengaku dalam menjalankan bisnis berbasis nilai, dia berkomitmen pada tujuan strategi untuk memastikan kekuatan dan fleksibilitas neraca, berinvestasi dalam keberlanjutan jangka panjang dari bisnis inti.
"Keunikan Fortescue adalah berintegrasi dengan komunitas dan membantu mereka terlibat secara setara dalam semua proyek kami dan membantu mereka dalam modal atau teknologi," kata Andrew dalam sambutan di acara Penandatanganan Kerjasama Indonesia-Australia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2020).
Merintis Sea The Future untuk Atasi Masalah Sampah Plastik di Laut
Selain bekerja sama dalam hal pembangunan energi berkelanjutan, Andrew lewat Minderoo Foundation menandatangani kerjasama untuk mengurangi sampah plastik di sepanjang garis pantai Indonesia. Dalam hal ini kerja sama akan dilakukan hingga tahun 2025.
"Kami memahami kerusakan yang disebabkan oleh polusi plastik yang pada lingkungan terutama berdampak masyarakat yang paling rentan. Krisis virus korona telah memperburuk kondisi masyarakat," kata Andrew.
Kerja sama ini akan dilaksanakan di bawah koordinasi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan,Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dalam kemitraan dengan Yayasan milik Andrew tersebut, akan merintis kerjasama dengan merintis Sea The Future.
Program ini bergerak dalam pengumpulan limbah, operasi daur ulang dan peningkatan infrastruktur. Sea The Future berkomitmen untuk mengakhiri kebocoran plastik ke alam dan mempercepat transisi ke ekonomi melingkar.
"Melalui Sea the Future Indonesia, Minderoo Foundation akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun ekonomi melingkar yang memberikan keamanan kerja bagi puluhan ribu orang dan keamanan lingkungan untuk semua," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Luhut Bentuk Satgas Gabungan Percepat Realisasi Investasi Australia di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas memfasilitasi, mempercepat dan merealisasikan investasi Fortescue Metals Group (FMG) dari Australia.
Sebab Pemerintah Indonesia dan Pengusaha Australia telah menyepakati kerja sama pembangunan industri hijau di tanah air.
"Penandatanganan Akta Kesepakatan bertujuan untuk memberikan kerangka koordinasi melalui satgas gabungan," kata Luhut dalam sambutan di acara Penandatanganan MoU Indonesia-Australia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).
Luhut menuturkan pada industri hijau ini akan ada pembangunan 60 GW listrik tenaga air dan 25 GW energi terbarukan yang berasal dari tenaga panas bumi. Investasi ini juga tidak termasuk infrastruktur pendukungnya sebab akan menelan dana hingga puluhan miliar dolar.
"Investasi ini tidak termasuk infrastruktur pendukungnya, akan memakan puluhan miliar dolar," kata dia.
Meski tidak menyebutkan rincian total investasi dari perusahaan Andrew Forest, namun Luhut menyebut, nilainya besar dan bakal berdampak positif bagi Indonesia.
"Ini investasi besar yang akan memberikan dampak positif bagi Indonesia," kata dia.
Dia melanjutkan, Indonesia dan Australia memiliki potensi dalam mengelola energi terbarukan. Sehingga jika berkolaborasi akan menjadi pemain utama dalam industri ini secara global.
"Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi kuncinya pemain energi terbarukan dan industri hijau di arena global," katanya mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement